Dedaunan berjatuhan. Air menggenangi jalanan. Angin membawa kesejukan yang menenangkan.
Jika bukan ketulusan, kenapa pula anda meminta saya bersama. Jika yang ada didalam hati adalah dia, kenapa meminta saya.
Bukankah sudah jelas jika kita terlalu jauh. Kenapa anda susah payah memaksa bersama. Sungguh sia sia apa yang anda lakukan.
Jika memang benar-benar ini jawaban tuhan. Dengan senang hati aku terima.
_-_
"sejak kapan kamu menjadi sangat puitis?.... " Rino mendengak mengintip isi buku catatan kecil milik Deva.
" sejak kapan bapak disini..? " Tanya Balik Deva ,ia menutup bukunya lalu menyimpan buku itu dalam laci meja kerja.
" sejak kamu bengong natap Langit langit. Lalu menulis sesuatu disana... ". Rino menggeser kursi lalu duduk mendekati Deva.
" jam makan siang terlewat lima menit lebih. Temen kamu gak ngajak makan?... "
Tiba tiba Deva beranjak dari kursinya." ini baru mau makan ... "
Deva berjalan melangkah meninggalkan Rino yang masih diam membatu dikursi.Rizak melambaikan tangan saat menyadari kedatangan Deva. Ia bersama Sinta dan Maria. Deva tersenyum lalu berjalan mendekati mereka.
" kok lama banget keluarnya...? " tanya Sinta.
" paling nulis diary dulu dia.... " ujar Rizak.
Deva duduk namun ia tak membawa makanan apa pun." Kenapa gak makan...? " tanya Sinta heran. Tumben sahabatnya itu tak membawa makanan. Yang ia tahu jika sahabatnya itu sangat sangar jika soal makanan. Diantara mereka, Deva lah yang paling suka makan.
Pasti ada yang tak beres.
" gak nafsu gue.... "
" lu mau...? "tawar Rizak hendak menyuapi siomay pada Deva. Deva menggeleng dan memalingkan wajah.
" oke... " Rizak kembali melahap siomaynya." kamu lagi galau...? "tanya Maria.
" kamu masih inget pernyataan lamaran pak Rino seminggu yang lalu...? " Maria menjawabnya dengan anggukan." masih... "
" masa yah kemarin aku liat pak Rino lagi jalan berdua dimobil sama cewek... "
Sinta tak sengaja menyemburkan minum yang ada dalam mulutnya. Ia kaget sekaligus tak percaya.
" seriusan lu.... ? "tanya Sinta memastikan ucapan Deva.
" yah berarti doi lagi mempermainin lu tuh Dev... "
" ah lu Zak, senengnya ngomporin temen... " Sinta mentoyor kepala Rizak." Cowok satu ini memang hobinya ngomporin bukannya bantuin... "lanjut Maria.
" trus trus... Lu liat wajah ceweknya... " tanya Sinta antusias. Maria terdiam dan merasa cemas. Namun ia bukan wanita bodoh, ia cerdik menutupi kegugupan yang ia rasa.
" sayangnya enggak tuh... " Maria bernafas lega. Setidaknya permainannya tak terbongkar sebelum dimulai.
" udahlah lanjutin makannya dulu. Kita lanjutin setelahnya... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? [REVISI]
Romance"Menikahlah dengan saya.... "suara bariton terdengar keseluruh penjuru ruangan ini. "Menikahlah dengan saya Deva!! "Pria itu mengulangi perkataannya yang membuat Deva kembali terkejut. "Haha jangan bercanda pak, saya bisa jantungan loh"ucap Deva be...