1.5 || M.yg

569 104 44
                                    

'Jika kau bahagia, aku akan ikut bahagia. Namun, aku tidak tahu seberapa lama memendam semua perasaan ini.'

"Park Jimin"

***

"Hentikan!" tegur pemuda bersurai hitam gelap, namun tetap saja tindakannya tidak di hiraukan oleh Yoongi.

Bagi Yoongi, menikmati segelas wine yang berkadar alkohol tinggi bisa membuat pikirannya menjadi tenang.

Nyatanya tidak, tetap saja ia masih merasakan hatinya semakin perih.

"Berikan lagi." Yoongi menyodorkan gelas kosong di hadapan pemuda itu.

"Andwae! Kau sudah sangat mabuk Min yoongi." pemuda itu mengangkat satu tangannya, memberi peringatan terhadap Yoongi yang dirinya tidak tahu jika menjadi sorotan orang-orang yang berada di club malam ini.

"Cepat berikan!" tegasnya. Membuat Daniel menelan ludanya dengan kasar. Jika seperti ini Yoongi sangat mengerikan, dengan terpaksa Daniel menuangkan minuman wine itu ke dalam gelasnya.

"Lagi."

"Apa kau mau mati!"

"Eoh." Jawaban Yoongi singkat, yang mampu membuat Daniel menganga mendengarnya.

Daniel memijat pelipisnya, ia begitu pusing menghadapi pemuda satu ini, yang datang dengan kondisi sangat kacau dan jangan lupakan kedua tangan nya yang di lumuri darah kering. Entah apa yang terjadi oleh pemuda itu.

"Kemana Namjoon-Hyung." lirih Daniel.

Dia sudah tidak tahan melihat keadaan Yoongi. Ini pertama kalinya Yoongi datang dalam kondisi seperti ini. Daniel sangat mengenal baik Yoongi, ia tahu sifat Yoongi seperti apa. Namun kali ini ia tidak tahu apa yang sedang di alami Yoongi sekarang.

Daniel melirik jam di tangannya, ini sudah setengah jam dia menunggu ke hadiran Namjoon.

Yoongi menatap pemuda itu dengan tatapan tajam sembari mengambil minuman botol dan ingin langsung meneguk nya, tapi ia kalah cepat, sebuah tangan menghalanginya.

"Cukup."

Yoongi melirik pemuda itu, ia mendengus kesal. "Pergi!"

"Ayo kita ke rumah sakit." ajak Namjoon sembari menarik botol wine itu dengan kasar.

"Pergi Namjoon-ah. Biarkan aku sendiri."

Namjoon tidak menggubris ucapan Yoongi, ia malah menatapnya dengan iba, kenapa Yoongi bisa seperti ini. Se-taunya Yoongi tidak pernah melakukan hal gila seperti yang di lakukannya sekarang. Apa yang membuat pemuda ini nekat membuat dirinya menderita? Kemana sifat dingin dan angkuhnya itu.

"Namjoon-ah... Dia meninggalkan-ku." ucap Yoongi dengan senyum kecil di bibirnya.

Namjoon tergelak. Apa yang di maksud Yoongi, ia masih menatapnya, membiarkan pemuda ini menjelaskan semuanya.

"Dia meragukan cinta-ku Namjoon-ah... Aku sangat mencintainya, kenapa dia melakukan ini kepada-ku."

Yoongi menundukan kepalanya, membiarkan air matanya jatuh untuk kedua kalinya. Kenapa sesak di hatinya tidak kunjung hilang, isakan demi isakan terus keluar dari mulut Yoongi.

Namjoon masih tidak menjawab ucapan pemuda itu. Siapa wanita yang mampu menghancurkannya, begitu besar'kah Yoongi mencintai wanita itu?

Ia menepuk-nepuk punggung pemuda itu untuk menenangkannya, Namjoon juga tidak tahu apa yang harus di lakukannya sekarang.

RABBIT HOLE √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang