Sebelum masuk dalam pembicaraan pasal-pasal yang akan datang, hendaklah lebih dahulu kita mengenal beberapa perkataan yang berhubung dengannya, supaya mudah memahami keterangan-keterangan di pasal-pasal itu.
Berikut ini saya tunjukkan satu hadis dari kitab "Shahih Bukhari", bab pertama.
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُاللهِ بْنُ الزُّبَيْرِقَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَ بْنُ سَعِيْدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ: اَخْبَرَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ اِبْرَاهِيْمَ التَّيْمِيُّ اَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّا صٍ اللَّيْثِيَّ يَقُوْلُ سَمِعْتُ عُمَرَبْنَ الْخَطَّا بِ رَضِيَ الله عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْ لَ الله ص. يَقُوْلُ: اِنَّمَا الأَعْمَالُ بِا لنِّيَّاتِ.
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami al-Humaidi Abdullah bin Zubair, ia berkata: telah menceritakan kepada kami, Sufyan, ia berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id al-Anshari, ia berkata: telah mengkhabarkan kepadaku, Muhammad bin Ibrahim at-Taimi, bahwa ia mendengar Alqamah bin Waqqash al-Laitsi berkata: aku telah mendengar Umar Ibn Khathab ra berkata atas mimbar: "Aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya amal-amal itu, tidak lain melainkan (bergantung) kepada niat-niat". (Bukhari).
Dari hadis ini, kalau kita susun orang-orang yang menceritakannya, dari mulai Imam Bukhari sampai kepada Rasulullah Saw, akan seperti ini hasilnya:
1. Bukhari
2. Al-Humaidi Abdullah bin az-Zubair
3. Sufyan
4. Yahya bin Sa'id al-Anshary
5. Alqamah bin Waqqash al-Laitsi
6. Umar bin Khattab
7. Rasulullah Saw
Keterangan:
a. Dari perkataan "telah menceritakan" yang di permulaan hadis tersebut, sampai perkataan "Rasulullah bersabda" di namakan Sanad, atau Musnad, atau Isnad.
b. Tiap-tiap seorang dari No. 1 sampai No. 7, yaitu dari Bukhari sampai Umar, masing-masing disebut Rawi atau Musnid.
c. Bukhari saja, sebagai pencatat hadis, dikatakan: Mukharij.
d. Umar dikatakan Sahabi (sahabat Nabi)
e. Alqamah, sebagai sahabat bagi sahabat Nabi Saw, dinamakan Tabi'i.
f. Sabda Nabi Saw, dari "Sesungguhnya" sampai akhir, dinamakan Matan.
g. Al-Humaidi, sebagai orang permulaan sesudah pencatat hadis (Bukhari), maka sanadnya dikatakan: Awwal sanad.
h. Umar, sebagai tukang cerita yang akhir, sanadnya di sebut: Akhir sanad.
i. Sufyan,Yahya, Muhammad dan Alqamah, sanadnya dinamakan pertengahan sanad, karena adanya antara Awwal sanad dan akhir sanad.
Penjelasan:
Keterangan di atas, jalannya begini:
Sanad artinya : Sandaran
Musnad artinya : Yang disandarkan atau tempat sandaran.
Isnad artinya : Menyandarkan.
Bukhari berkata, bahwa al-Humaidi menceritakan kepadanya. Cara begini dan yang seumpamanya, dikatakan Bukhari "Menyandarkan" kepada al-Humaidi.
Perantaraan Bukhari dengan al-Humaidi itu dinamakan "sandaran".
AL-Humaidi disebut "musnad", karena Bukhari menyandarkan kepadanya, atau karena Bukhari menjadikan dia sebagai tempat sandaran cerita.
Begitu juga al-Humaidi dengan Sufyan; Sufyan dengan Yahya; Yahya dengan Muhammad; Muhammad dengan Alqamah; Alqamah dengan Umar; Umar dengan Nabi Saw.
Jadi yang dikatakan sanad, musnad atau isnad itu, ialah orang-orang pembawa khabar yang akhir.
Dalam hadis di atas, yang jadi pembawa khabar yang akhir, ialah Umar.
Rawi artinya : Yang menceritakan, yang meriwayatkan.
Musnid artinya : Yang menyandarkan.
Bukhari, karena ia yang menyandarkan hadis itu kepada al-Humaidi, maka dinamakan dia "musnid".
Al-Humaidi, karena ia yang menceritakan hadis itu kepada Bukhari, maka ia dikatakan "rawi" (Bukhari pun boleh disebut rawi) terhadap kita, sebab ia yang menceritakannya kepada kita.
Jadi, tiap-tiap orang yang membawa khabaran, disebut "rawi", dan ketika ia menyandarkan khabaran itu kepada seseorang, dinamakan dia "musnid".
Mukharij artinya : Yang mengeluarkan.
Tiap-tiap orang yang mengeluarkan atau mencatat hadis, dinamakan "Mukharij".
Shahabi artinya : Shahabat, kawan. Kalau lebih dari dua orang, dikatakan "Shahabat".
Menurut ketetapan ulama hadis, bahwa yang dikatakan Shahabi itu, ialah seorang yang bertemu dengan Nabi Saw, serta beriman kepadanya dan mati dalam keadaan beragama Islam.
Kalau perempuan, disebut "Shahabiah".
(Selanjutnya untuk seorang atau beberapa orang shahabat Nabi Saw, baik yang laki-laki atau perempuan, akan saya gunakan kata-kata "Shahabat saja").
Tabi'i artinya : Seorang yang dianggap mengikuti atau menurut. Kalau banyak, dikatakan "Tabi'in". Untuk seorang perempuan disebut "Tabi'iah".
Menurut ulama ilmu hadis, yang dikatakan "Tabi'i" itu, ialah seorang yang bertemu dengan shahabat Nabi Saw, serta muslim.
Matan artinya : Kekerasan, kekuatan kesangatan.
Matan dalam ilmu hadis, ditujukan kepada lafadz-lafadz dan omongan yang terletak sesudah rawi dari akhir sanad.
Awwal sanad atau permulaan sanad, yaitu di tempat rawi yang pencatat hadis terima khabar dari padanya.
Akhir sanad, yakni di tempat orang yang berada di akhir sebelum Nabi Saw, kalau yang bersabda itu Rasulullah; atau di tempat orang yang ada di penghabisan sebelum Shahabat, kalau yang berkata itu Shahabat.
Kalau yang berkata itu Nabi, maka akhir sanadnya, ialah Shahabat.
Jika yang beromong itu Shahabat, maka akhir sanadnya, ialah Tabi'i.
Pertengahan sanad, bahasa Arabnya : Wasathus-sanad, yaitu di tempat rawi atau rawi-rawi yang terletak antara awwal sanad dan akhir sanad.