Apapun alasannya, perselingkuhan tetap tidak bisa dibenarkan.
Namun terkadang manusia perlu diperlakukan berharga agar dia tahu jika dirinya bukanlah orang yang rendah.
* * * * *
Joey dan Meghan sarapan bersama. Beruntung Denis pergi lebih pagi untuk pekerjaan sehingga Meghan bisa mendengar cerita dari kakak iparnya itu. Wanita itu menegak susunya sebelum akhirnya mengajukan pertanyaan.
"Jadi apa yang terjadi semalam. Aku melihat wajahmu begitu cerah. Aku yakin terjadi hal bagus bukan?" desak Meghan.
Joey tak bisa menahan senyumannya. "Bagaimana caranya agar aku bisa membohongimu?"
"Tidak akan bisa, Joey. Kau tidak akan bisa membohongiku. Jadi cepat ceritakan. Apa yang terjadi?"
"Aku tidak yakin bisa menceritakannya padamu. Karena apa yang kulakukan ini tidak bisa dibenarkan."
"Bahkan apa yang dilakukan kakakku padamu juga tidak bisa dibenarkan, Joey. Karena itu aku ingin sekali membantumu. Sayang sekali aku tidak bisa membantumu melepaskan jeratan kakakku. Kau percaya padaku, bukan?"
Tangan Joey meraih tangan Meghan. "Tentu saja aku percaya padamu, Meghan. Hanya kau seseorang yang selalu membantuku. Baiklah aku akan menceritakannya. Sebenarnya aku bertemu dengan seorang pria tampan, menakjubkan yang memperlakukanku dengan begitu berharga."
Mata Meghan seketika berbinar. "Benarkah? Siapa namanya?"
"Dia mengatakan namanya Axelle."
Wajah cerah Meghan berubah mendengar nama itu. "Axelle?"
Joey menganggukkan kepalanya. "Iya. Mengapa ekspresi seperti itu? Apa kau mengenalnya?"
"Nama seperti nama atasanku. Siapa nama belakangnya?"
Joey menggelengkan kepalanya. "Dia tidak menyebutkannya. Kami sepakat tidak memberitahu nama belakang kami. Memang atasanmu seperti apa orangnya?"
"Dia tampan. Tapi sedingin es. Bahkan semua karyawan takut padanya karena dia begitu tegas dan disiplin."
"Seperti tidak terdengar seperti Axelle-ku. Dia berbeda."
"Kalau begitu bukanlah dia."
"Bagaimana denganmu, Meghan?" tanya Joey.
"Aku?" wanita itu menunjuk dirinya sendiri.
"Ya. Bagaimana dengan hubungan asmaramu? Kulihat kau tidak pernah pergi berkencan."
"Aku masih belum menemukan seseorang yang mampu menggetarkan hatiku. Lagipula aku masih ingin fokus bekerja."
"Aku jadi iri padamu bisa bekerja. Jika saja kakakmu mengijinkan." Joey menunduk sedih.
"Aku mungkin bisa membantumu."
Seketika mata Joey berbinar menatap adik iparnya. "Benarkah?"
Meghan menganggukkan kepalanya. "Aku akan mencari informasi lowongan pekerjaan di perusahaan tempatku bekerja. Setelah itu aku akan membantumu membujuk Denis."
Joey yang senang langsung melompat dari kursinya. Dia bergegas menghampiri Meghan kemudian memeluk adik iparnya itu.
"Terimakasih banyak, Meghan. Kau yang terbaik." Joey mencium pipi adik iparnya.
"Hentikan, Joey. Kau membuatku geli."
Mereka berdua pun tertawa. Setidaknya Meghan senang Joey bisa tertawa bersamanya. Dia tahu betapa berat menjalani hidup bersama kakaknya. Terutama Joey sudah tidak memiliki siapapun lagi untuk dimintai tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Cinta Sang CEO (Terbit di Fictum)
Romance☣️PERINGATAN!!!!☣️ Cerita ini mengandung adegan dewasa yang sangat tidak cocok dibaca untuk anak dibawah umur. Jadi yang sudah masuk kategori dewasa, silahkan masuk dan menikmati cerita. Jika ada yang melanggar peringatan ini, Allegra tidak bertangg...