💖
"Joanna..? Kamu Joanna kan?"Sebuah pekikan tiba-tiba mengagetkan diriku. Saat ini aku sedang istirahat setelah jogging 2 putaran mengelilingi taman.
Salah satu kegiatan favorit ku selain kursus memasak. Setiap minggu pagi aku selalu menyempatkan diri untuk olahraga. Jogging sebentar di taman, kemudian dilanjutkan dengan Yoga di teras samping apartemen."Haiiii.. Bella. Apa kabar..? Ya ampun kamu tinggi sekali.
Kami berdua langsung berteriak histeris saling memanggil nama sambil melompat-lompat.
Bella adalah teman masa kecilku. Kami sangat akrab. Dimana ada aku disitu ada Bella. Demikian pula sebaliknya. Kami sudah seperti kakak adik saja. Aku sering nginap dirumah Bella sampai berhari-hari. Tapi kalau libur sekolah, gantian Bella yang menginap di rumahku selama seminggu. Itu sudah menjadi kebiasaan kami. Kami terpisah sejak kelas 2 SMP. Saat itu Bella dan keluarga pindah karena ayah Bella pindah tugas. Aku ingat saat itu sampai depresi karena perpisahan itu. Hampir 2 bulan aku mengurung diri di rumah. Aku keluar hanya pergi ke sekolah. Bahkan ke Mall pun aku malas, padahal aku paling suka jalan-jalan ke pusat keramaian.
"Joan, kamu tinggal disini?"
Bella mengguncang-guncang tanganku yang ada dalam genggamannya. Salah satu kebiasaannya jika sedang gembira. Aku juga sangat gembira bertemu dengannya.
"Iya, Bella. Aku kuliah disini. Orang tuaku tidak ijinkan aku kuliah di Australia. Yah aku juga maklum. Kayaknya inilah resiko jadi anak tunggal, gak boleh terlalu jauh dari jangkauan orang tua, hehehe.."
"Kamu harus kerumahku. Orang tuaku pasti akan senang. Aduuh, Joan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Pertama
Romance"Mama telah berjanji sama teman mama (almarhum) Tante Yulli untuk menikahkan kamu dengan anaknya." Gadis berusia 22 tahun itu begitu keras menolak perjodohannya. 🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥🍥 Tapi, bagaimana jika pria yang dijodohkan adalah pria yang menjadi...