Toxic Temptation (Old Version-tersedia PDF)

Prolog

Halo ...

Cerita ini aku publish ulang ya untuk pembaca baru dan untuk pembaca lama yang kangen pengen baca ulang.

Kenapa Toxic Temptation ada 2 versi, lama dan baru?

Niat awalnya untuk membedakan versi wattpad dengan versi cetak novel. Tapi semakin ke sini, niat itu kabur nggak jelas, karena ternyata masing² versi disukai para pembaca 😍

Tapi efeknya jadi bikin bingung, terutama bagi para pembaca yang baru mengikuti karya²ku 😅

Intinya gini deh, yang universe-nya beda cuma Toxic Temptation versi baru saja. Sedangkan semua karya-karyaku yang sudah tamat, tetap mengikuti time line dan universe para tokoh di Toxic Temptation yang ini (versi lama) ya.

Kalau kalian nggak mau pusing mengikuti time line yg mana, nggak apa-apa kok. Nggak usah digubris. Masing² judul bisa dibaca terpisah tanpa harus membaca judul² yg lain.

Aku harap kalian paham.

Terima kasih.

Selamat membaca.

*****

Kehidupan Liand setelah menikah, sempurna.

Penantian selama lima tahun tidaklah sia-sia. Perjuangan mendapatkan Humaira terbayar dengan sebuah pernikahan sederhana --menurut standar kaum jetset-- nan elegan di hotel milik sahabatnya, Nicholas. Meskipun hanya dihadiri oleh kerabat dekat dan beberapa kolega perusahaan berjumlah tidak lebih dari tiga ratus orang, pernikahan itu berjalan sangat sakral dan penuh haru. Semua tamu undangan mendoakan kebahagiaan mereka. Restu para orangtua pun turut mengalir.

Di tahun pertama pernikahan, mereka dikaruniai seorang bayi perempuan bernama Ralind Mahira Ghaniyya. Tahun berikutnya, mereka bermukim di Britania Raya selama satu tahun sebab Liand harus melanjutkan pendidikan Msc International Business. Kemudian, mereka kembali ke kota Malang. Humaira melahirkan anak kedua bernama Roland Haidar Al-Fatih di tahun pernikahan kelima.

Perusahaan milik keluarga pun semakin melebarkan sayap. Tidak hanya kota Malang, mereka juga membuka cabang di beberapa kota Pulau Jawa, termasuk Surabaya. Liand dipercaya membangun perusahaan properti sendiri, bernama Al-Fatih property investment. Sedangkan perusahaan di Jakarta dipegang oleh adik laki-laki kedua, Ilham. Dan Perusahaan di Yogyakarta dipegang oleh kakak perempuan serta kakak ipar, Keysha dan Yusuf.

Untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, Humaira dan anak-anak ikut serta diboyong Liand ke Surabaya. Mereka tinggal di apartemen milik perusahaan, berada pada satu lokasi kantor Liand di lantai paling atas. Hal itu dimaksudkan agar mobilitasnya praktis, tidak perlu terjebak macet. Rutinitas kantor menuntut CEO itu datang tepat waktu. Apalagi jika ada meeting mendadak, akan sangat merepotkan jika lokasi rumah berada jauh dari kantor.

Sekali lagi, kehidupan Liand sungguh sempurna. Humaira selalu setia mendampingi kemana pun ia pergi. Ralind-Roland tumbuh semakin sehat dan pintar. Jabatan terhormat yang disegani oleh para karyawan. Harta melimpah pun tak pernah surut, justru semakin bertambah. Sungguh sempurna, bukan?

Akan tetapi ...

Di tahun keenam pernikahan, Liand mulai merasa ada yang salah. Bukan karena konflik antara Humaira dengan keluarganya, sejauh ini hubungan mereka baik-baik saja, tidak pernah ada pertengkaran serius. Bukan pula karena istrinya mempunyai kekurangan atau kesalahan yang fatal. Ia telah mengubur dalam-dalam masa lalu kelam ibu dari kedua anaknya itu. Di mata Liand, Humaira tetap seorang istri sempurna. Tanpa cacat.