Kau misterius!
Langitpun tak bungkam dengan itu
Buaian emosi kini telah ku muntahkan
Diiringi hati yang kini berseri baiduriMulut buta namun vista berkata
Kau menarik ku dalam adicita
Kau selalu membumbung tinggi rembulan
Rembulan yang selalu mengarsir identitaskuSelalu ada makna terselip dibalik matamu
Seakan aku terseok dalam sangketa hatimu
Tebesat lewat tajamnya tatapanmuJangankau bersandiwara
Jangankau membuat panggungmu diatas segala kemungkinan
Sudah tergali pula apa isi lubuk hatimu
Tiada remang bilamana kau terangiAwas, hati ini mudah tersimbah dengan kedua rembulanmu
Dengan alunan nada sikapmu
Siang dan malam pasti dimabuknya oleh muSatu kalimat wahai dalang!
Cinta adalah ketakutan yang indah
Maka sebaik-baiknya manusia, ialah yang melawan ketakutannya
Nyatakan! Katakan! Muntahkan!Karena aku sudah muak mendengar suara gamelanmu wahai adiputra
