(BobJun) - Time

1.7K 119 72
                                    

This is will be long chapter. Happy reading.

.
.
.
.
.
.
.
.
Apa kamu merasa begitu dicintai sehingga lupa bahwa aku bisa merasa lelah dan akhirnya pergi?
.
.
.
.
.
.

Disebuah altar gereja, tampak berlangsung pernikahan dua insan yang berjenis kelamin sama. Kedua namja tersebut tampak serasi dengan tuxedo putih yang membalut tubuh atletis keduanya.

"Kini dihadapan Tuhan dan jemaat, saya nyatakan kalian berdua resmi menjadi pasangan suami istri. Saya persilahkan sang suami untuk mencium istri anda."

Namja bergigi kelinci itu tersenyum menatap sang istri yang tampak manis dengan tuxedo putih dan dasi kupu-kupu berwarna merah. Ia mencondongkan badannya hendak meraih bibir sang istri. Namun ia melihat tatapan menusuk dari sang istri hingga akhirnya ia mendaratkan ciuman dikening sang istri.

"Kau menjijikan hyung. Aku membencimu." Bisik sang istri kemudian meninggalkan namja itu.

Namja itu--Bobby hanya bisa tersenyum getir. Istrinya, Koo Junhoe memang pantas membencinya. Junhoe itu straight.

Namun bagaimana mereka bisa menikah?

Itu karena perusahaan keluarga Junhoe yang nyaris bangkrut. Bobby yang sudah jatuh hati pada Junhoe bersedia menyelamatkan perusahaan keluarga Junhoe dengan syarat mereka berdua harus menikah.

Katakanlah Bobby itu culas.

Cinta memang telah membutakan semuanya. Bobby begitu menginginkan sosok Junhoe menjadi miliknya. Bahkan persahabatan mereka harus rusak akibat ego seorang kim jiwon.

Namun bobby berjanji dalam hatinya..

Ia akan membuat Junhoe jatuh cinta padanya.

●●●

Setelah acara resepsi berakhir, kedua pasangan itu pergi menuju rumah yang sudah dipersiapkan Bobby untuk tempat tinggal mereka berdua dan anak-anak mereka nantinya.

Anak-anak?

Bobby merasa lucu dengan pemikirannya. Mereka berdua sama-sama lelaki dan sperma saja tidak cukup untuk dibuahi --menjadikannya sebuah janin.

Ah, tidak masalah bagi Bobby. Mereka masih bisa mengadopsi anak dipanti asuhan nantinya.

Selama Junhoe bersamanya. Bobby sudah bisa merasakan namanya "bahagia"

"Sini biar aku bawakan kopermu, Jun."
Bobby tersenyum mengulurkan tangannya membawakan koper junhoe, namun Junhoe menepis tangan bobby dengan kasar

"Tidak usah sok baik, Kim Jiwon! Aku bisa melakukannya sendiri. Kau harus ingat aku ini Laki-laki tulen." Desis Junhoe tajam

Junhoe berjalan mendahului Bobby, masuk ke rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka berdua.

"Disini ada banyak kamar, tapi kamar kita--"

"Aku tidak sudi tidur dengan makhluk gay sepertimu. Aku akan tidur dikamar tamu." Potong junhoe dingin

Bobby tersenyum tipis mendengarnya. Ia sudah menduga kalau Junhoe tidak akan mau satu kamar dengannya.

BobJun BinHwan SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang