Apakah kau tau bahwa sesungguhnya aku telah menyimpan rasa padamu?
Cukup lama...
Aku menyimpannya
Semua berasal dari perjumpaan kita
Aku mulai memiliki rasa padamu
Tapi kau tak pernah menyadari ituSelama ini aku tak pernah mengungkapkannya...
Biarlah semua menjadi rahasia...
Antara aku dan SANG MAHA PENCIPTA...Jangan salahkan jika aku tak berani mengungkapkan
Karena kehadirannya hilangkan semua harapan
Sungguh kau takkan memberikan aku kesempatan
Karena di hatimu hanya namanya yang tersimpan《□》
12 maretDatang dan lalu pergi tak meninggalkan jejak, terkadang mereka datang tanpa memberi kepastian membuatku tak ingin menjalin hubungan yang pada akhirnya berujung pada kekecewaan. Tapi, semua berubah tatkala TUHAN mempertemukan aku denganmu. Aku memiliki harapan baru, aku ingin berani mencintai lagi. Karena aku tahu siap mencintai berarti siap untuk terluka, dan aku telah siap jika pada akhirnya aku harus terluka setidaknya kini aku tidak lagi takut jatuh cinta.🙅♀️💏
➡️➡️➡️➡️➡️➡️➡️Toko Cahaya Ilmu adalah toko yang terbesar di kota M yang menjual berbagai macam buku, seringkali jika Sisy pulang kerja ia sesekali mampir untuk membeli/sekedar melihat lihat saja. Sama seperti hari ini Sisy datang berkunjung, ia memasuki toko dan mencari buku yang akan dibelinya, tanpa sengaja kaki Sisy keram dan tanpa sadar iapun menabrak seseorang pria.
Barang-barangnya berhamburan di lantai dan Sisy berjongkok untuk mengambilnya, pria itu berjongkok juga dan membantu memungut barang barangnya. Sisy melihatnya dan menatap matanya, sungguh hati Sisy bergetar di buatnya.
Sisy terpaku, pria itu menarik minatnya. Tanpa sengaja pria itu menatap Sisy yang tertegun. "Hei ada yang salah? Apakah kamu baik baik saja?" tanyanya dengan nada khawatir.
"Ehh tidak apa apa, aku baik baik saja!" jawab Sisy dengan malu-malu.
"Apakah kamu benar benar baik baik saja? Apakah kamu yakin?" pria itu bertanya dengan semburat kekhawatiran terpancar di wajahnya. Sisy menggangguk untuk meyakinkannya, ia tersenyum dan mengulurkan tangannya.
Sisy menyambut uluran tangannya, dia menggenggam tangan Sisy dan menariknya berdiri dengan hati-hati dan Sisy merasakan seperti ada aliran listrik mengalir dalam tubuhnya Sisy menatap tangan pria itu yang menggenggam telapak tangannya.
Pria itu memperhatikan dan melihat tangannya yang masih menggenggam tangan Sisy, pria itu malu dan segera melepaskannya.
"Emmm, maaf." katanya sambil garuk-garuk kepala, pria itu benar-benar canggung.
"Tidak apa-apa kok." jawab Sisy tersipu.
"Namaku Aditya Juna Putra, kalo nama kamu siapa?" Juna bertanya dan memperkenalkan namanya.
"Aku Sisyana." jawab Sisy malu-malu"Nama yang bagus!" Juna tersenyum, Sisy makin tersipu melihat senyumnya.
"Namamu juga bagus kok!" Juna tersenyum geli mendengar ucapan Sisy, Juna Berpikir bahwa Sisy benar-benar imut."Oh ya, ada Cafe di ujung sana, dan makanannya enak, maukah kamu pergi ke sana bersamaku?" Sisy mengambil inisiatif terlebih dahulu dan menunjuk Cafe Mutiara, Juna menatap Sisy dan mengangguk.
Mereka berjalan berdampingan menuju Cafe Mutiara. Cafe mutiara desainnya unik, di sekitarnya di tanami banyak sekali tanaman hias membuatnya semakin sejuk dan sedap di pandang.
Sisy dan Juna masuk di sambut oleh pramusaji Cafe dengan senyum ramah, pramusaji menunjuk ke tempat yang kosong. Setelah mereka duduk, pramusaji segera memberikan menunya.
Juna & Sisy melihat-lihat menu. "Saya mau pesen cumi bakar saus kacang, ayam goreng keju, nasi goreng daging, bakso ayam, sate makassar, jus melon, dan jus jeruk." Sisy menyerahkan menunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Harus Bersama(Masih Proses Revisi)
RandomCerpen.... Peringatan! Kisah ini hanyalah fiktif belaka