Sarden Sapling Chapter Limabelas
Don't forget to play a music in your playlist. I will waiting your vote and comment.
===
Alam membentuk sebuah rahasia, karena ia ingin memberikan kejutan untuk kamu yang luar biasa. Dimana ia memberikan pelajaran tanpa berkata, namun dengan sebuah tindakan nyata. Jadi, bisakah kau berhenti mengeluh?===
“Kau pulang ke apartemen saja duluan, aku akan menyusul nanti.”
Sakura mengernyitkan dahi, entah mengapa Sasuke seperti tidak nyaman berada di sekitarnya? Ataukah ini hanya perasaan Sakura saja? Apakah pertanyaannya seputar MIC telah melampaui batas sehingga membuat Sasuke marah?
“Lalu Kakak? Kau tak akan pulang bersama ku?”
“Tidak, aku akan di dorm sampai sesi latihan ku selesai. Aku telah meminta agar manajerku yang akan mengantar mu, tidak apa-apa, kan?”
Sasuke memasangkan jaket miliknya ke tubuh Sakura, jam sudah menunjukkan pukul Sembilan malam. Gadis merah muda itu pasti ingin pulang dan beristirahat sekarang. Angin malam berhembus lembut, menerbangkan anak rambut Sakura yang tergerai.
Sakura menimang, bibirnya terbuka sesaat namun tak ada kalimat yang terucap. Ia kembali mengatup bibir, menelan segala pertanyaannya bulat-bulat.
“Baiklah, sampai jumpa nanti, Kak.”
Sakura membentuk senyum yang terkesan dipaksakan, membuat Sasuke menatap manik emerald itu dengan tajam, seperti ada yang mengganjal di hati Sakura.
“Apa ada yang ingin kau sampaikan?”
Sakura menggeleng cepat, ia sudah akan berbalik karena mobil manajer MIC berhenti tepat di sampingnya. Namun Sasuke mencegat langkahnya, membuat Sakura kembali memandangi Sasuke.
“Ada sesuatu yang kau sembunyikan dari ku, katakan saja jika memang bisa membuat mu merasa lebih baik.”
Sakura menunduk sesaat, menghindari tatapan mata Sasuke yang mengintimidasi. Ia menghirup napas panjang, memandang Sasuke dengan tatapan memelas.
“Bukankah kau yang menyembunyikan sesuatu dari ku? Kau menyuruhku berbicara, sedangkan kau melarang ku untuk mengetahui tentang mu. Apakah ini adil?”
“Apakah ini masih masalah yang tadi?”
Sakura mengangguk sekali, membuat Sasuke menyugar rambutnya gusar. “Sudah ku katakan ini sulit, Sakura.”
“Sesulit rasa ragu mu untuk percaya pada ku? Apakah aku orang asing dimata mu?” Suara Sakura bergetar, bukan karena angin malam yang kian menusuk kulit. Namun karena dengan kenyataan bahwa Sasuke tak mau terbuka dengan Sakura. Banyak hal yang Sakura tanyakan, dan sebanyak itu pula Sasuke tak memberikan jawaban yang sesuai Sakura harapkan. Hanya ada pengalihan, beribu alasan yang Sakura tahu menutupi kebenaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarden Sapling [✔]
FanficKalian tahu sarden, kan? Satu kaleng bersama banyak ikan, berhimpitan dan berdampingan. Dulu Sakura berpikir keluarga itu seperti satu kaleng sarden, hingga Sakura tak pernah berfikir akan menikahi salah satu dari orang yang selama ini dipanggilnya...