Chapter 2

30 3 4
                                    

Bertemu denganmu itu suatu bencana atau suatu anugerah?

.
.
.
.

Dengan langkah gontai Zia pun menghampiri Alina sahabatnya sedari orok tersebut di kantin. Setelah berhasil menemukan Alina dia pun langsung menuju ke meja Alina dan duduk dihadapannya.

"Wehh Zia?? Lo datang juga wkwkw. Eh bentar? Muka lo napa kusut banget dah? Kek baju yang belum di setrika aja. Eh iya lo telat trus dapet hukuman ye? Bang Krisna juga kena hukuman kan? Gimana hukumannya??" baru juga Zia mendaratkan bokongnya dikursi dia sudah diberondong dengan pertanyaan-pertanyaan unfaedah milik Alina.

"Berisik Lin"jawab Zia sembari menatap Alina sinis.

"Wesss seloww neng tatapannya,ga kuat gue yakin. Nih ya kalau cowok-cowok yang lo tatap ginian udah pasti mereka ambyar deh yakin itu" cerocos Alina.

"Alina Miquella Prasiwi??? Diem dulu napa dah,aduh mulut lo napa sama bawelnya sih kek bang Krisna? Pegel kuping gue tuh" kesalnya kepada Alina sembari menelungkupkan kepala ke meja.

"BWUAHAHA, nih ya kalau gue kagak bawel ntar lo kangen lagi gimana dong?? Aduhh gue harus terharu atau gimana nih? Disamain sama bang Krisna yang gans kagak ketulungan itu"

Zia hanya memutar bola matanya jengah "najis tau Lin. Mata lo minus apa ya? Abang gue ganteng? What's? Ganteng darimana coba? Kalau jelek mah iya,nyebelin apalagi beuhh. Lo belum tau aja dulu dia buluknya kek apa"

"Heh! Itu mulut? Sok ngomong najis padahal waktu gue sakit gak masuk 3hari aja lo udah kelimpungan. Btw mata gue normal dong ya?? Orang abang lo itu gans Zia aduhh dasar yaa" geram Alina.

Sekali lagi Zia hanya memutar bola matanya jengah. Dia pun bangkit dari kursi yang didudukinya memilih meninggalkan sahabatnya yang cerewet bukan main.

"Mau kemana lo Zi??" tanya Alina

"Ke kelas, mau molor. Capek telinga gue dengerin lo nyerocos gitu Lin" jawab Zia

Barusaja dia memutar badan, tiba-tiba saja tubuhnya menabrak seseorang yang berjalan tepat dibelakangnya.

BRUKK!!PRANG!!

Suara pecahan beling tersebut seketika membuat suasana kantin yang semula ramai kini menjadi senyap. Kini semua penghuni kantin termasuk Alina menatap Zia dan orang tersebut.

Ya, kini tubuh Zia berada tepat diatas tubuh seseorang yang dia tabrak tadi. Tepat saat itu juga manik mereka bertemu,saling menatap satu sama lain dengan keterkejutan. Cukup lama mereka dalam posisi seperti itu sampai suara berat nan dingin menginterupsi pendengaran Zia.

"minggir dari atas badan gue!"
 
Zia yang sadar pun langsung berdiri dengan wajah merah padamnya akibat menahan malu.

"eh eh sorry gue gak sengaja.Sini gue bantu lo berdiri"ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"gak usah dan gak perlu. Gue bisa berdiri sendiri" ucap cowok tersebut sambil menepis tangan Zia kasar.

Zia pun dibuat kaget olehnya. Bagaimana tidak tawaran bantuannya ditolak dengan kasar oleh cowok didepannya ini.

"oh ok deh kalau gitu. Btw seragam lo kotor dan bakso lo tumpah gue ganti ya??" ucap Zia dengan sabar sambil menggigit bibir bawahnya.

"gak usah. Gue gak perlu ganti rugi dari cewek kek lo. Lagian lo kek gini kan cuma modus doang iya kan?" tuduhnya sambil menatap Zia tajam.

Sontak saja mata Zia melotot sempurna,kesabarannya pun sudah habis. Dengan geram dia berucap "Heh!! Cowok songong?! Awalnya gue udah sabar ya saat bantuan gue lo tolak dengan kasar but now? Lo bilang apa tadi hah! Gue? Modus? Astaga picik banget sih otak lo. Iya gue akuin gue salah udah nabrak lo dan itu murni karena gak kesengajaan gue bukan modus,dan niat gue cuma mau ganti rugi aja. Oh ya satu hal lagi asal lo tau ya? Gue kagak kenal lo buat apa modus ke lo? Muka songong gitu cih, bagusan juga muka Sehun oppa!!"

Setelah puas memaki-maki cowok tersebut Zia pun segera pergi meninggalkan kantin diikuti oleh Alina. Kakinya dia hentak-hentakkan dilantai dengan muka merah padam menahan amarah nafasnya memburu tak beraturan.

Saat Zia dan Alina keluar dari kantin tidak sengaja mereka mendengar bisikan-bisikan penghuni kantin yang seketika membuat telinga Zia memanas.

"psst,eh itu yang ditabrak Zia si Vano kan??"

"eh eh itu si Zia nabrak si Vano?"

"ya ampun Vano napa gans banget sih?? Duh beruntung tuh Zia bisa nabrak si Vano"

"Zia modus kali ya ke Vano? Mainnya nubruk gitu? Iya sih Vano gans nya emang kagak ketulungan"

"eh queen troublemaker kita keknya bentarlagi bakal berurusan sama king troublemaker kita nih"

"kurang ajar banget si Zia main nabrak Vano! Abis itu maki-maki Vano lagi"

"dasar perusuh kecentilan,bilang enggak sengaja palingan modus mau nabrak si Vano cih!"

"blablabla"

Seketika langkah kaki Zia berhenti, dengan emosi yang masih menyelimutinya dia pun menghampiri segerombolan cewek yang tengah berbisik-bisik tentang dirinya.

BRAK!! Suara gebrakan meja pun terdengar. "HEH!! Lo lo pada kalau gak tau apa-apa mending diem deh daripada mulut dower kalian gue bikin berdarah. Gimana mau? Dan jaga omongan lo gue gak serendah itu ya kecentilan didepan dia!!" ucap Zia emosi sambil telunjuknya menunjuk kearah Vano.

Sedangkan yang ditunjuk pun hanya memperlihatkan tampang datarnya. Membuat Zia muak untuk menatapnya.

Sambil mendekatkan wajahnya ke salah satu cewek digerombolan tersebut Zia berucap "satu hal lagi kalau lo tau gue gak kenal sama tu cowok, kalau emang lo demen sama dia buruan gih ambil. Tapi gue sih yakin lo itu bukan seleranya tuh cowok,penampilan norak gini ckck"

Yang dimaki-maki pun hanya diam tak berkutik. Tidak bisa melawan sepatah katapun. Yang ada wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Hal itu membuat Zia puas.

Sambil tersenyum meremehkan Zia menyeret Alina untuk meninggalkan kantin. Yang diseret pun hanya bisa pasrah sambil bibirnya komat kamit mengucap maaf pada penghuni kantin tersebut.

Sedangkan Vano yang sedari tadi asyik menonton kini memutuskan untuk pergi dari kantin. Namun saat kakinya hendak melangkah dia menemukan sebuah nametag tergeletak di lantai. Buru-buru dia mengambilnya dan dia pun membaca nama yang tertera pada nametag tersebut.

"Kenzia Maharatu Kamaja" seketika senyum tercetak manis dibibir Vano setelah dia membaca nametag itu. Cewek aneh yang menarik pikirnya. Lalu dia memasukan benda tersebut kedalam saku seragamnya tak lupa dia mengetikkan pesan singkat kepada salah satu temannya.

To Reza
"bro..Temui gue di rooftop sklh 5mnt dri skrng. Pnting!"

*********************

_TBC_ 

Hohoho agu kambek(:
Ciee Vano udah nongol gaes
Btw penasaran sama Vano dan Zia kagak heum??😀

Maapkeun cerita yang ancur ini wkwk🙏

Voment ya juseyoo chingu😉

Saranghae All
Fio(´∀`)♡
Masadepannya PCY❤
/ditampar fans

King and Queen of Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang