part 2

12 2 0
                                    

17 tahun kemudian...

pov raylo

aku melihat buku catatan kematian bahwa di jam 13:30 Aerlyn Xaveraa siswi SMA Roulands berusia 17thn meninggal di taman akibat tertabrak bus.. aku segera berangkat menuju lokasi dan tak lupa aku selalu memakai jubah hitam kesayanganku

aku melihat kesana kemari mencari alamat *eh salvok,
aku menelusuri jalan mencari dimana si cewe dengan nama Aerlyn ini berada, kenapa dia tak terlihat (namanya juga hantu bang)

akhirnya aku menemukannya.. ternyata dia cantik sesuai dengan dugaanku, dari namanya saja aku sudah yakin dia wanita yang cantik.. ah apasih yang aku pikirkan jelas aku tidak mungkin bersama dengan dia, lagian dia sudah mati...

"apa yang kamu lihat? ayo ikut denganku" itulah kalimat utama yang aku ucapkan

dan aku tidak menyangka jawaban darinya membuatku kesal dan geram terlebih dia ingin pergi meninggalkan aku, dan tanpa ku sadari tanganku menarik dirinya, dan untuk meyakinkannya bahwa aku benar dewa kematian ku buka topi dari jubahku dan ku tunjukan pesonaku (ala take me out)
tanpa di sangka dia akhirnya menurutiku, memang orang tampan mah bebas bukan? sekali kedip cewe nempel semua..

aku mengantarnya untuk mengantre di ruang permohonan dan menunjukan tata cara sebelum meminta permohonan, entah apa yang dia harapkan, smoga harapannya tercapai..

disaat aku ingin meninggalkannya dia memohon kepadaku agar tidak meninggalkannya, jujur aku tidak tega meninggalkannya, tapi tugasku banyak sehingga aku meninggalkannya...

buku catatan kematianku  bergetar menandakan akan terjadi kejadian yang merenggang nyawa seseorang, aku membuka buku tersebut dan melihat Asyifa amelia 17:00 usia 10thn meninggal terkena penyakit leukimia di Rs Searldar Permata

aku bergegas ke lokasi, dan tiba-tiba tanganku gemetaran, kepalaku terasa sakit, buku catatanku menjadi transparan..

"a..apa yang ter..ter jadi?" ucapku terbata-bata

dan kesadaranku menghilang

"raylo kamu sudah bangun?" ucap temanku frischa yang merupakan dewi kematian

"ah iya, tapi aku kenapa ya cha? baru kali ini seperti ini" ucapku

" mungkin kamu kecape-an ngurus jiwa-jiwa yang terlepas dan mengantarkannya, lagian kenapa kamu tidak naik jabatan jadi kepala pengurus? dan tinggal menyuruh bawahanmu saja yg kerja?" ucapnya

"emm tidak, aku senang bertemu dengan jiwa-jiwa yang kesepian dan kebingungan itu, jadi aku menikmatinya dan tidak ada keinginan untuk naik jabatan" jawabku

"baiklah kamu memang keras kepala, kalau sudah sakit kan bingung sendiri" ucapnya sebal

"ya aku tidak lemah seperti kamu" ucapku mengejek

"kamu yang lemah buktinya kamu lemah sampai tidak sadarkan diri" ucapnya tak mau kalah

"hmm iyadeh yang gak lemah, aku paham" ucapku mengalah

"yasudah aku banyak urusan, kamu urus saja dirimu yang lemah dan keras kepala itu bhayy" ucapnya lalu meninggalkanku

aku mencoba berdiri dari tempatku berbaring dan mulai mencari buku catatan kematianku..

buku catatanku mulai bergetar seperti biasanya, aku berusaha mengambilnya dan melihat apa yang akan terjadi, saat kubuka buku trsebut, buku itu menunjuk kearah kertas dimana biodata aerlyn.. dan saat itu juga biodata atas nama aerlyn hilang..

"what? apa yang terjadi? mengapa, mengapa biodata aerlyn menghilang?" ucapku panik sembari mencari-cari kertas yang hilang

aku bingung dengan apa yang terjadi, karena sebelumnya tidak pernah terjadi yang seperti ini.. apakah hal buruk menimpa aerlyn? jika benar, aku akan menyesal telah meninggalkannya sendirian..

haii readers makasih buat kalian yang masih setia membaca lanjutannya. huwah ceritanya makin absurd yak.. atau ketebak jalan crtanya? hmm aku gapinter bikin cerita, boleh loh klo ada yg mau ksh kritik dan saran di comment 😳😳😳 gumawo nee..

AerlynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang