part 4

4 0 0
                                    

Pov Aerlyn

Aku melihat sekeliling jalan yang sangat asing bagiku, aku membuka jendela mobil untuk menghirup udara segar dengan pemandangan yang indah..

"Kamu memang tidak berubah lyn, meskipun kamu sedang lupa ingatan tapi kamu selalu menyukai pemandangan yang dulunya selalu kamu sebut indah" ucap kak rayhan yang membuatku semakin penasaran

"Oh ya kak?, Jadi aku orangnya seperti apa kak? Apa aku selalu seperti ini saat melihat pemandangan?" Tanyaku untuk mencoba beradaptasi dengan tubuh baruku

"Ya seperti itu dirimu, selalu menyukai udara segar, menyukai pemandangan, bahkan kamu suka melukis apa yang biasanya kamu lihat lyn" jawab kak rayhan

"Kamu mau lihat hasil lukisanmu dulu?, Kakak masi simpan didalam sini" ucap kak rayhan sambil membuka box yang ada ditengah-tengah kami

"Nah coba kamu buka ikatannya" ucap kak rayhan sambil memberikan secarik kertas yang tergulung rapi oleh pita

Aku mencoba membukanya dan terkejut melihat gambar tersebut

"Kamu kenapa lyn?" Ucap kak rayhan yang menyadari keterkejutanku

"Ah tidak apa kak" ucapku sambil memikirkan apa yang ada di gambar tersebut

"Bagus kan lyn gambaran kamu, kakak selalu menyimpannya, gambar itu yang jadi penghilang rindu kakak saat kamu kritis lyn, kamu tau? Setelah kamu menggambar itu kita mengalami kecelakaan lyn, dan saat itu kamu terluka parah bahkan sampai kritis, kakak selalu menyalahkan diri kakak karena tidak berhati-hati. Dan yang tersisa adalah gambar ini, yang kamu genggam sebelum kejadian itu menimpa kita, jadi ini kakak simpan karena menurut kakak ini berharga untuk kamu lyn, apa kamu jadi teringat sesuatu lyn sehingga membuat kamu jadi terkejut seperti tadi?" ucap kak rayhan menjelakan dan bertanya padaku

"Ah tidak kak, elyn hanya terkejut karena gambarnya sangat bagus, tidak mungkin aku bisa menggambarnya" ucapku berbohong

"Bagaimana bisa tubuh yang ku tumpangi ini menggambar diriku bersama malaikat tampan yang pernah kutemui itu. Apakah dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain?, Tapi gambar ini membuatku teringat akan malaikat tampan itu, bahkan aku lupa menanyai siapa namanya, apakah aku bisa bertemu dengannya lagi?" Tanyaku dalam hati

"Ayo lyn kita sudah sampai di sekolah barumu" ucap kak rayhan membuyarkan pikiranku

"Ayo kak!" Jawabku antusias karena tidak sabar untuk memulai hidupku yang baru di sekolah yang baru pula.

Aku berjalan mengikuti langkah kaki kak rayhan yang setibanya berhenti didepan pintu ruangan kepala sekolah. Kak hans yang melihat kami berdua berjalan seolah tidak mengenali kami.

Aku sedikit mendengus dan terdengar oleh kak rayhan.

"Sudah biarkan saja kakak tengilmu itu, lagipula tidak ada untungnya dekat dengan dia, ayo kita masuk lyn" ucap kak rayhan

"Iya kak, tapi kenapa kak hans sepertinya tidak menyukaiku kak?" Tanyaku pada kak rayhan

"Dia mungkin iri sama kamu lyn, tapi jangan dipikirkan, dia sayang kok sama kamu" jawab kak rayhan menenangkanku

Kami berjalan menemui kepala sekolah dan membicarakan mengenai diriku yang akan bersekolah di sini.

"Kakak berangkat kerja dulu ya lyn, kalau ada yang ganggu kamu telpon aja kakak oke" ucap kak rayhan sambil mengelus puncak kepalaku

"Siap kak, terimakasih sudah mengantar elyn" ucapku sumringah

"Iya sayang dengan senang hati" ucap kak rayhan sambil melambaikan tangannya dan pergi meninggalkanku

"Hati-hati kak" ucapku sambil berteriak kecil dan berjalan menuju kelasku bersama dengan wali kelasku.

Aku memasuki ruang kelas bersama dengan wali kelasku

"Anak-anak perkenalkan ini teman baru kalian, silahkan perkenalkan dirimu nak" ucap wali kelasku

"Hallo teman teman, perkenalkan namaku Aerlyn biasa dipanggil elyn, mohon bimbingannya " ucapku sambil membungkukkan badan

Beberapa dari mereka bersorak senang akan kedatanganku dan beberapa pula ada yang tidak suka, namun aku tidak perduli dengan mereka yang tidak menyukaiku

"Baik elyn kamu bisa duduk di bangku yang kosong" ucap wali kelasku

"Terimakasih bu" ucapku sambil menuju bangku yang tidak berpenghuni

"Hallo ucap seorang laki-laki dengan bolamata berwarna coklat pudar dan kulitnya yang pucat pasi

"Hai" ucapku pelan dan tersenyum sambil sedikit melambaikan tanganku

Beberapa teman melirikku sinis dan berkata
"Sepertinya dia tidak waras makanya dia pindah kesini haha"

Aku terdiam dan merasa tidak perduli dengan orang-orang yang tidak menyukaiku

"Jangan didengarkan mereka cuma iri sama kamu, karna kamu cantik, dan bisa berteman denganku yang tampan" ucap laki-laki disampingku yang tadi sempat menyapaku

"Iya aku tidak perduli kok" ucapku sambil mencoba untuk mencatat tulisan yang ada di papan tulis

"Oh ya siapa nama kamu?" Ucapku yang teringat belum mengetahui namanya

"Aku Demian Karnezis, senang bertemu denganmu elyn" ucapnya dengan senyum yang terlihat sangat tulus

"Senang bertemu dengan mu juga Ian"

*Terimakasih sudah membaca readers :), jangan lupa kalau sempat klik tombol love nya :D*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AerlynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang