You are My TYPE : 09

939 155 13
                                    

Sudah dua bulan berlalu, hanbin masih dengan perasaan yang sama.

"Sudahlah, berhenti mencintainya. Masih banyak gadis lain hanbin-ah" ucap bobby pada sahabatnya itu.

Hanbin hanya diam dalam pikirannya. Ia hanya mencorat-coret buku tulisnya secara acak.

Entah mengapa hanbin merasa menjadi orang bodoh yang hanya bisa terpaku pada dahyun. Hanbin juga bingung kenapa ia menjadi seperti ini. Tapi bagaimana pun juga hanbin tidak bisa untuk mengelak, ia sudah terlalu jatuh pada gadis bernama kim dahyun itu.

"Kau mau ku kenalkan pada gadis lain? " tanya bobby.

"Aku tidak tertarik" jawab hanbin cepat.

"Hey ayolah, apa yang kau harapkan dari gadis susu itu. Dia bahkan yang memintamu untuk menjauhinya bukan, itu artinya dahyun sangat mencintai kekasihnya " ucap bobby panjang lebar.

Hanbin dalam hati membenarkan ucapan bobby. Hanbin mengakui jika ia hanya menjadi laki-laki bodoh yang terjerat dalam Cinta. Ia terlalu berharap pada dahyun. Namun kenyataannya dahyun sama sekali tidak menganggapnya ada.

Sedikit pun tidak.

"Kau tahu? Ini menyebalkan " ucap hanbin.

"Aku tahu, ayo ikut aku. Aku memiliki janji untuk kencan buta, pasangan ku membawa temannya" ajak bobby.

"Haruskah? " tanya hanbin ragu.

Bobby merangkul hanbin dengan senyuman khas miliknya.

"Tentu saja! Kau harus bahagia teman! " ucap bobby yang terdengar mengerikan di telinga hanbin.

Hanbin pun tertawa.

"Baiklah ayo kita cari gadis lain! " ucap hanbin bersemangat.

Namun ketahuilah jika hati hanbin mengatakan hal lain.

........................

Hanbin keluar dari ruang karaoke. ya karena ajakan bobby, hanbin harus rela meluangkan waktunya untuk hal-hal tidak jelas seperti ini. Lagi pula jujur hanbin tidak nyaman dengan situasinya.

Jika di bandingkan dengan Jennie, mungkin hanbin akan memilih Jennie dari pada teman kencannya saat ini.

Helaaan nafas pun keluar begitu saja.

Hanbin berjalan menuju mesin minuman, tenggorokannya sedikit kering saat ini. Hanbin memasukan uang logam lalu mengambil minuman pilihannya.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan hanbin berjalan kembali menuju ruang karaokenya. Namun saat di perjalanan menyusuri lorong-lorong koridor, mata hanbin menangkap pemandangan cukup mengesalkan. Hatinya panas dan emosinya memuncak.

Disana, lee taeyong. Kekasih dahyun. Hanbin melihatnya, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika laki-laki itu sedang bercumbu mesra dengan seorang gadis. Dan itu bukan dahyun, gadis yang ia cumbu bukan dahyun.

Apa laki-laki itu tengah berselingkuh?

"Kurang ajar! " geram hanbin.

Tanpa pikir panjang hanbin segera menghampiri taeyong dan melemparkan pukulan pada laki-laki itu.

Taeyong pun di buat kaget sembari meringis saat darah segar keluar dari sudut bibirnya.

Hanbin yang emosinya memuncak pun kembali menghujani taeyong dengan pukulan. Hatinya panas, ia merasa sesak, marah sekaligus kesal.

"Apa yang kau lakukan brengsek! " taeyong balas memukul hanbin.

Hanbin mengusap sudut bibirnya yang juga ikut mengeluarkan darah karena pukulan taeyong.

"Harusnya itu yang aku tanyakan padamu brengsek! Lihatlah kelakuan mu di belakang kekasih mu! Laki-laki macam apa kau hah! " ucap hanbin.

Taeyong menajamkan tatapannya.

"Itu bukan urusanmu! Dahyun juga bukan urusan mu! Kau tidak pantas untuk ikut campur! " balas taeyong.

Hanbin berdecih. Benar-benar brengsek. Hanbin mencengkram kuat kerah taeyong. Ia menatap tajam taeyong.

"Dahyun urusan ku karena aku temannya! Lihatlah apa yang akan terjadi padamu jika kau menyakitinya! " ucap hanbin tajam.

Hanbin melepaskan cengkramannya, ia menatap taeyong dan gadisnya tajam sebelum akhirnya pergi dari hadapan mereka.

.......................

"Apa katamu? Kau serius? " tanya bobby.

Hanbin menganggukkan kepala sebagai balasan.

"Wahh namja busuk sepertinya pantas untuk mati, beraninya dia berselingkuh " omel bobby.

Hanbin hanya diam dalam pikirannya. Sebentar pagi jam pelajaran berakhir dan bel pulang akan berbunyi.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? " tanya bobby.

Hanbin memainkan pena miliknya sembari menerawang keluar jendela. Tak lama senyuman pun muncul diwajahnya.

"Aku akan kembali mengejarnya " ucap hanbin.

"What?! Kau gila? Lalu apa yang akan kau katakan padanya? Kau akan mengatakan jika kekasihnya berselingkuh begitu? Wahh kau gila" oceh bobby.

"Lalu aku harus apa? Hei, aku tidak akan membiarkan dahyun bersama laki-laki berengsek sepertinya. Lebih baik aku yanh bersamanya dari pada taeyong itu! Waktu itu aku pikir taeyong itu laki-laki baik. Cih menjijikan" kesal hanbin.

"Hahhh kau benar, baiklah itu tidak ada salahnya untuk mencoba kembali mengejar dahyun" ucap bobby akhirnya menyetujui pemikiran hanbin.

"Ya, kali ini aku tidak akan melepaskannya" ucap hanbin penuh tekat.

Benar, hanbin akan mendapatkan dahyun. Kali ini sekeras apapun dahyun menolak hanbin tidak akan peduli, ia tidak akan diam saja, Sudah cukup.

hanbin tidak akan membiarkan dahyun terluka, tidak akan. Maka dari itu ia akan membuat dahyun berada disisinya, ia ingin membuat dahyun bahagia.

Tidak dengan taeyong, tapi dengan dirinya.

.......................

Hanbin kini berada di depan gerbang sekolah dahyun, ia kembali menunggu dahyun dengan sebuket bunga di tangannya. Baiklah, kali ini hanbin tidak akan menjadi laki-laki lemah yang hanya akan berdiam diri serta berjalan perlahan seperti siput. Ia akan terang-terangan untuk mendekati gadis idamannya itu, kim dahyun.

Ya, hanbin akan melakukannya. Bagaimana pun juga hanbin tidak akan membiarkan dahyun bersama taeyong.

Hanbin mengedarkan pandangannya, ia mencari sosok dahyun diantara banyaknya orang yang keluar dari gerbang. Sampai matanya mulai menangkap sosok gadis itu. Senyuman hanbin mengembang. Hanbin pun mulai berjalan mendekati dahyun yang tampak sedang menunggu seseorang.

Langkah hanbin kian mendekat, hingga kini hanbin sudah berada di dekat dahyun. Dahyun yang mulai menyadari jika ada seseorang di sampingnya pun mulai menoleh untuk melihatnya.

Dahyun terdiam saat ia melihat hanbin yang kini berada di hadapannya. kaget, tentu saja. Dahyun bahkan sedikit membeku beberapa saat.

Disana, dihadapannya. Kim hanbin tengah tersenyum cerah padanya.

"Halo Dahyun-ah"

Sapaan yang tampak sederhana itu entah mengapa dapat menggetarkan hati keduanya. Pandangan mereka bertemu, manik mata dahyun menatap manik hanbin.

Detik itu juga, dahyun maupun hanbin merasa jika waktu mereka berhenti.

Apakah ini saatnya hanbin untuk kembali melangkah maju?






-TBC-

terimakasih untuk vote dan komennya, itu buat aku semangat😙

Nantikan terus kelanjutannya ya😃

Vomment, and

Klik

[3] You Are My TYPE ⇨ KIM HANBIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang