You are My TYPE : 14

809 119 23
                                    

"Wahhh segarnya"

Dahyun berjalan ke pinggir jalan sembari merentangkan kedua tangannya. Angin sepai sepoi menerpa wajah cantik milik dahyun, rambutnya yang terurai pun kini mulai bermain di udara karena terpaan angin.

Hanbin yang melihat itu pun merasa jika ia harus bersyukur kepada tuhan karena telah menciptakan manusia secantik dahyun.

Hanbin mendekati dahyun lalu ikut merentangkan kedua tangannya.

"Ini menenangkan bukan" ucap hanbin.

"Kau benar, ah aku merasa beban ku hilang begitu saja" ucap dahyun.

Hanbin menoleh pada dahyun sembari tersenyum. Dahyun yang merasa jika ia di tatap pun ikut menoleh, dan tanpa di duga Mata hanbin dan dahyun bertemu. Keduanya saling menatap dalam diam. Hingga akhirnya dahyun tersadar dan mulai mengalihkan pandangannya.

"A-aku haus, apa kita harus membeli minuman? " tanya dahyun yang entah kenapa terdengar gugup di telinga hanbin.

"Baiklah, kau bisa tunggu di sini. Biar aku yang akan membelinya" ucap hanbin.

"Tidak apa-apa? " tanya dahyun.

"Um, ini adalah hari mu kim dahyun" canda hanbin.

Dahyun tertawa pelan.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu di kursi itu" ucap dahyun sembari menunjuk kursi yang ada di pinggir taman.

"Ok"

Hanbin mulai berjalan untuk membeli minuman dan mungkin beberapa camilan untuk mereka.

"Bagus kim hanbin, biarkan seperti ini" gumam hanbin.

........................

Hanbin selesai membeli beberapa minuman dingin dan camilan untuk dirinya dan dahyun. Saat hanbin akan keluar dari minimarket itu, hanbin tak sengaja berpapasan dengan taeyong yang tengah merangkul seorang gadis. Hanbin yakin dengan sangat jika itu gadis yang berbeda dengan gadis yang ia lihat saat di tempat karaoke.

Pasangan itu tampak sangat bahagia, hal itu terlihat jelas di mata hanbin. Hanbin ingin menghampiri namja brengsek itu, namun hatinya mengatakan tidak. Tidak ada gunanya ia mengeluarkan tenaganya untuk orang tidak berguna seperti taeyong.

Hanbin pun memutuskan untuk mengabaikan keberadaan tayong dan memilih untuk keluar dari mini market itu. Yang paling penting sekarang adalah dahyun, untuk apa ia membuang waktunya untuk si brengsek taeyong.

Hanbin mulai berjalan untuk kembali ke tempat dimana dahyun sedang menunggunya. Hanbin tersenyum lebar saat ia melihat gadis itu menutup matanya, tampak menikmati angin yang berhembus menerpa wajah cantiknya.

"Apa disini menenangkan? " tanya hanbin yang kini sudah berada di samping dahyun.

Dahyun membuka matanya kemudian memberikan senyumnya pada hanbin. Hanbin ikut tersenyum karenanya.

"Tentu saja, sepertinya pikiran ku menjadi lebih tenang" ucap dahyun.

Hanbin hanya tersenyum dalam diam, ia kemudian memberikan dahyun sekaleng minuman dingin. Dahyun pun menerimanya dengan senang hati.

"Terimakasih " ucap dahyun.

"Ya"

Keduanya mulai terdiam. Dahyun yang masih menikmati angin sore hari, dan hanbin yang masih berkutat dengan pikirannya yang di penuhi oleh taeyong. Ada sekelebat niat hanbin untuk memberi tahu dahyun betapa brengseknya kekasihnya itu. Namun hanbin tidak tega untuk menyakiti hati dahyun. Dahyun pasti akan sedih saat tahu akan hal itu.

[3] You Are My TYPE ⇨ KIM HANBIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang