Bagian 1

60 12 12
                                    

Keadaan di kantin cukup ramai, bukan cukup tapi sangat ramai. Ahh!! memang menyebalkan sekali. Banyak manusia kelaparan yang bersebaran. Membuat mereka berempat enggan untuk breakfast di kantin, padahal awalnya sangat lapar seperti belum makan setengah abad.

"Rame juga ya", ucap Aywa yang menyadari isi kantin hanya manusia semua. Padahal masih pagi dan jam pertama saja belum di mulai.
"Keburu masuk ini mah"
"People-nya banyak banget yak"
"Ngantre tambah lama,apa lagi jam pertama gurunya killer bener, anjir"
"Iya juga. Mending beli makanan ringan aja sama minuman kemasan, gimana?"
"Yaudah yuk". Mereka melenggang pergi kantin makanan ringan. Setelah itu, mereka kembali kekelas.

"Kyra, tunggu!!", teriak seseorang dan mendekat kearah mereka berempat.
Cellia memasang wajah kesal dan memutar bola mata nya malas, bersiap siap menyemprot. Berbeda dengan Kyra yang mendadak terdiam tak bergerak.
"Ada apa si lo badak, mau buat masalah lagi hah? belum puas nyakitin Kyra"
"Lo punya masalah sama gue, Cell?, sahut pria itu ketus.
"Udah deh, nggak usah childish. Jangan berantem disini, malu dilihatin orang", ucap Aywa yang mulai malas dengan perdebatan ini.
"Gue mau bicara sama lo Ky, please. Gue masih cinta sama lo Ky, kasih gue chance sekali lagi, maafin gue Ky! gue tau gue salah, tapi apa lo nggak mau buka hati lo untuk gue. Lo dulu juga cinta sama gue, sekarang mana cinta lo Ky mana??!!", ucap Rangga dengan penuh penyesalan tetapi dari nadanya ia membentak Kyra, itu yang tidak Kyra sukai dari Rangga. Rangga mengusap mukanya gusar, seperti menahan dirinya yang akan naik pitam.

Kyra menggigit bibir nya, kenangan bersama Rangga kembali terputar dan tak mau berhenti seperti kaset rusak. Kyra memejamkan mata, ia terdiam membisu padahal hati nya sangat ingin memarahi Rangga saat ini tapi entah sekujur tubuhnya menjadi kaku. Dan sekarang datang meminta maaf setelah apa yang di lakukannya di masa lalu.

"Jangan berani nya bentak cewek ya lo!, laki bukan? hah!", ucap seseorang dengan tegas. Rahangnya mengeras menahan amarah yang memuncak.
Rangga menoleh saat seseorang itu berbicara dan mendekat. Rangga berdecih, "Lo siapa berani buat ngatur gue?"
"Lo tanya gue?gue Adit, pacar-nya Kyra", ucap Adit keras dan penuh penekanan di kata 'pacar'. Kyra membulatkan matanya ia tak tahu kenapa Adit menyebut Kyra adalah pacarnya. Rangga terbelalak mendengar jika Kyra sang mantan ialah pacarnya Adit.
"Oke, fine. Cuma pacar aja belagu. Lihat aja perjuangan gue buat dapetin Kyra belum berakhir walaupun lo pacarnya."
Adit memutar bola matanya malas, "Siapa takut, silakan anda pergi". Rangga beranjak dari tempat nya tetapi satu tangan mencegah nya.
"Lo tadi tanya dimana cinta gue ke lo?UDAH ILANG!! Setelah perlakuan lo dulu dan lo masih punya muka buat tanya cinta gue dimana. Gue nggak bisa Ngga, atas semua yang udah lo lakuin sama gue. Gue rasa lo ngerti perasaan gue dan satu lagi, jangan ganggu gue dan hidup gue. Gue sibuk!!". Lalu pergi meninggalkan ketiga temannya dan Rangga tanpa menunggu jawaban dari Rangga. Rangga diam membisu setelah mendengarkan Kyra bergeming.
"Awas ya lo, jangan ganggu dia. Ingat!", ancam Kanaya sambil menujuk kewajah Rangga dengan tatapan mematikan, ia geram seakan ingin mencabik cabik mulutnya. Memang ia dan teman temannya tahu masalah hubungan antara Kyra dan Rangga yang begitu tragis. Kemudian melenggang pergi bersama Aywa dan Cellia untuk menyusul Kyra yang duduk sendirian di kursi koridor.

Aywa lalu memeluk Kyra yang sedang sesenggukan."Udah dong Ky, jangan nangis ya, gue tahu perasaan lo gimana Ky, gue yakin lo bisa move on dari tu kunyuk" ,ujar Aywa sambil mengusap punggung Kyra yang sedang berada dipelukannya. Kyra semakin mempererat pelukannya.

Kyra menangis sejadi jadinya, kenangannya bersama Rangga tidak bisa hilang. Ia seakan ingin amnesia sekarang juga, cerita memilukan kembali mengingatkannya yang hampir lupa. Entah dari mana Rangga bisa bersekolah di sini, padahal awalnya Rangga anak SMA di Jakarta. Rangga merupakan tetangga nenek nya di Jakarta dan menjalin hubungan dengan Kyra kira kira 1 tahun dan menghancurkan dalam 1 hari. Apa Rangga datang untuk menemui Kyra setelah tregedi masal lalunya.
"Oh, shit", umpat Cellia sambil mengusap mukanya kasar.
"Mantan lo kayaknya mulai ganggu lo deh Ky, gue jadi takut." ,cemas Kanaya gusar. Ya Rangga, Rangga Anggara mantan kekasih Kyra yang dulu nyakitin Kyra dan sekarang balik lagi.
Perasaan Kyra campur aduk. "Gue juga takut Nay". Fikiranya mulai mengarah kemana mana.
Aywa yang menyadari raut muka Kyra berubah drastis, " Lo ke uks aja ya ra, gue rasa lo butuh istirahat."
"Gak usah gue gak papa, makasih ya semuanya."
"Yaelah Ky, santai aja lah ya", ucap Cellia.
Kanaya dan Aywa mengangguk, "Yaudah yuk kekelas."
    "Ky?" panggil Adit sambil berlari dari kejauhan.
   Kyra tersenyum, "Udah gak papa kok"
    "Be..bener..an?", ucap Adit terengah engah.
    "Iya gak papa, kamu isititahat dulu! Napas kamu ngos ngos an tuh, beli air gih!"
    "Iya bisa nanti kok, yaudah gue kekelas dulu ya keburu Pak Wahid masuk. Nanti kalau ada apa apa kabarin! Bye!"
    "Iya iya, oke deh. Bye!"
    "Yaudah yuk kekelas", ujar Kyra kepada ketiga temannya setelah Adit pergi dari pijakkannya.
    "Yuk yuk"

.
.
.
Hayy, maap ya cerita nya kek gini. Maklum pemula temen temen, hehe. Jangan lupa beri taburan bintang sama koment ya, karena itu semangat aku wkwk. Tunggu cerita selanjutnya ya, aku post cepet kok:)

Zulfaaf

KyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang