That Incident

1.1K 87 1
                                    

Seorang gadis berpawakan mungil sedang merias diri didepan cermin, menguncir rambut indigonya yang panjang. Dia memakai seragam Konoha High School dengan atasan kemeja putih berlengan pendek ditambah bet lambang sekolah yang ada disakunya dan rok hitam denggan garis horizontal dibagian bawah.

"HINATA AKU AKAN BERANGKAT, KAU JADI BERANGKAT BERSAMAKU TIDAK??" Teriak seseorang dari lantai satu.

"IYA, SEBENTAR AKU SUDAH SELESAI!"

Hinata melihat sekali lagi dirinya di cermin memastikan apakah dirinya sudah rapi, lalu ia mengambil tas sekolahnya dan segera berlari kecil menuruni tangga.

"Lama sekali?" Kata Neji kakak Hinata yang tadi berteriak dari lantai satu.

"Maaf, aku terlambat bangun."

Neji sedang menikmati sarapan paginya, lalu Hinata menyusul duduk disebelah kanan Hinata.

"Ya sudah cepat habiskan sarapanmu!"

Neji adalah kakak kandung Hinata. Mereka dua bersaudara. Ibu Hinata meninggal saat Hinata berusia lima tahun. Orang tua mereka saat ini tinggal ayahnya saja namanya Hyuuga Hiashi. Ayah Hinata saat ini sedang sibuk mengurusi perusahaan cabang luar negri. Sejak ibu Hinata meninggal ayah mereka berubah, ia menjadi lebih gila kerja. Hinata jadi kehilangan sosok ayahnya yang hangat dulu saat ibunya masih hidup.

Saat ini Neji kuliah di Universitas ternama di Konoha, ia sudah memasuki semester akhir. Di semester akhir kuliahnya ini ia juga dipercaya ayahnya untuk menangani Perusahaan ayahnya yang berada di Konoha karena dari Junior High School ia sudah mulai di suruh ayahnya untuk belajar bisnis dengan membantu di Perusahaan agar siap menggantikan ayahya pada saatnya nanti.

Hinata saat ini sedang duduk di kelas dua Konoha High School. Hinata termasuk murid yang pendiam hanya beberapa teman yang dekat dengannya. Bukannya dikucilkan tapi Hinata memang lebih suka menyendiri dengan buku-bukunya.

Hinata selalu berangkat ke sekolah bersama kakaknya tapi jika Neji sedang sibuk Hinata akan berangkat dan pulang sendiri dengan bus.

Selesai sarapan meraka langsung berangkat menuju gedung sekolah Hinata. Mereka berangkat menggunakan mobil Neji.

Mobil Neji telah sampai didepan gerbang sekolah Hinata.

Hinata keluar dari mobil kakaknya lalu melambaikan tangannya pada kakaknya yang mulai menjauh dari pandangannya.

Sedikit menghela nafasnya lalu Hinata berjalan memasuki gerbang sekolahnya untuk memulai kegiatannya di sekolah.

.

.

.

"Sasuke-kun kau tidak bisa melakukan ini padaku!"

Seorang gadis berteriak kepada salah satu siswa yang sedang duduk-duduk di bangku kantin bersama empat temannya.

Sasuke tidak menanggapi gadis tersebut, dia masih menjaga ekspresi wajahnya yang datar dan dingin.

"Aku tetap tidak akan mau putus denganmu Sasuke-kun." Tambah gadis yang berteriak tadi.

"Siapa kau berani mengaturku?" Sasuke akhirnya menanggapi gadis tersebut dengan datar.

"Lagipula aku sudah mendapatkan yang aku inginkan." Sasuke berdiri menghampiri gadis itu, lalu berbisik ditelingamya.

"Terima kasih sudah membuatku memenangkan taruhan dengan teman-temanku." Ucap sasuke dengan seringai di bibirnya.

Setelah itu Sasuke berjalan meninggalkan kantin degan tangan yang dimasukkan saku celananya.

Gadis tadi menggeram marah, "Brengsek!!" teriaknya.

40 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang