Exchange

693 70 3
                                    

"Terserah kalian mau bilang apa yang penting aku tidak mau melakukannya. Jika kalian ingin taruh-taruhan lakukan saja sendiri."

Setelah mengucapkan itu Sasuke pergi meninggalkan teman-temannya dengan kesal. Meninggalkan teman-temannya yang memandang kepergiannya.

.

.

.

Taman belakang sekolah yang sepi memang menyenangkan untuk menghabiskan waktunya sendiri. Hinata mendudukkan dirinya dibawah pohon yang rindang memangku buku yang dibawanya dan mulai memakan bekalnya.

Bekal kali ini yang membuat Karui-san, maid di rumah Hinata. Biasanya Hinata sendiri yang menyiapkan bekalnya tapi karena tadi dia kesiangan jadi Karui-san yang membuat bekalnya.

Setelah bekalnya habis ia minum untuk membantu menurunkn sisa makanan yang menyangkut di tenggorokannya. Dia melihat arloji di pergelangan tangan kirinya. Masih ada tujuh menit sebelum bel berbunyi.

Hinata mulai membuka buku yang ia bawa tadi sambil menikmati kesendiriannya

.

.

.

Sasuke berjalan di koridor, dia benar-benar kesal dengan teman-temannya. Kenapa harus mengungkit-ungkit si Hyuuga itu, mendengar namanya saja Sasuke sungguh kesal.

Sasuke benar-benar ingin meledak sekarang. Teman-temannya yang tiba-tiba mengesalkan dan juga ponselnya yang tertukar dengan si Hyuuga itu.

Sepertinya hari ini Sasuke benar-benar sial karena si Hyuuga itu. Sasuke perlu mendinginkan kepalanya. Sasuke terus berjalan, banyak gadis-gadis yang memandang Sasuke, maklum saja ia termasuk makhluk tampan di sekolah ini.

Banyak gadis yang ingin jadi kekasihnya. Tak terasa langkah Sasuke membawanya ke taman belakang sekolah.

Jarang-jarang Sasuke kesini dan akhirnya ia memutuskan untuk melihat-lihat sebentar sebelum bel berbunyi. Melihat-lihat sekeliling taman yang sunyi tempat yang bagus untuk menenangkan pikiran.

Sasuke terus melihat-lihat sampai akhirnya pandangannya terhenti pada sebuh pohon. Tidak ada yang aneh dengan pohon itu, hanya saja seseorang yang sedang duduk dibawahnyalah yang mencuri perhatian Sasuke dan membuat Sasuke berjalan kearahnya.

"Disini kau rupanya." Ujar Sasuke saat tahu bahwa orang itu adalah Hinata.

Hinata melirik Sasuke sekilas lalu mengalihkan lagi perhatiannya ke bukunya.

"Tidak ada kerjaan ya? Sampai-sampai kau mencari keberadaanku."

Empat siku muncul dikepala Sasuke. What the- , dia benar-benar suka sekali memancing amarah Sasuke.

"Tidak punya teman ya hingga menyendiri disini?" Sekarang Sasuke yang mencoba menyindir Hinata.

Hinata diam saja tidak menanggapi Sasuke, sepertinya buku lebih menarik daripada Sasuke. Sasuke benar-benar kesal, ia sama sekali tak dianggap keberadaannya.

Sasuke mengambil buku yang dibaca Hinata. Hinata terkejut dengan apa yang dilakukan Sasuke, ia berdiri dan mencoba mengambil kembali bukunya.

"Kembalikan!" Hinata mencoba merebut bukunya.

Tetapi Sasuke malah megangkat buku itu tinggi-tinggi. Hinata berjinjit mencoba untuk menggapainya karena Sasuke lebih tinggi darinya, tinggi Hinata saja hanya sebatas bahu Sasuke.

Sasuke terus mengangkat tinggi-tinggi bukunya tanpa mempedulikan Hinata yang kini melompat-lompat. Hinata terus melompat sampai-sampai ia mendarat dengan tidak tepat dan jatuh tepat diatas tubuh Sasuke.

40 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang