Jum'at Kisah

50 3 2
                                    

Sudah 1 Minggu Altha masuk sekolah.  Memulai kembali aktivitas super sibuk.  Pergi jam 6 pagi pulang jam 6 sore. Sampai di rumah Altha selalu sibuk dengan tugasnya. Tak jarang jika dalam sehari ia melihat Rizal hanya 1 kali saja saat dia pergi sekolah bersama abi. Mungkin karena sudah 2 minggu tak masuk, tugas menumpuk. Dan altha paling susah untuk mengerjakan di rumah. Altha selalu mengerjakan tugas di sekolah ataupun ditempat yang ia rasa nyaman. Waktu belajar Altha ada di jam 8 malam selesai makan. Itupun fokus belajar untuk hari esok.

Pagi itu hari Jum'at, hari Libur anak pesantren. Biasanya Altha bangun lebih pagi dari biasanya. Beres-beres rumah lalu berolahraga keliling komplek.

Pulang olahraga,Altha mandi lalu izin pamit untuk membeli makanan kucing. Minggu ini umi  menyuruh Altha untuk membeli perlengkapan rumah atau belanja bulanan. Karena Muqris ada di rumah,umi meminta Muqris untuk menemani Altha. Altha mau tak mau harus mengiyakannya.

Setelah umi memberikan catatan barang barang yang harus dibeli,altha dan Muqris pamit pergi.

Selama perjalanan tak ada yang terucap dari bibir mereka. 

Mereka tiba di supermarket daerah Buah batu. Altha langsung mengambil keranjang belanjaannya. Mulai dari buah-buahan dan sayuran,daging,mie, bumbu dapur,sabun mandi dan sabun cuci,peralatan masak,dan lainnya.  Dari awal Altha berbelanja,muqris sibuk dengan hpnya. Altha tentunya merasa kesal. Terlintas di otaknya untuk menjahili Muqris. Altha mempercepat langkah kakinya.

Muqris yang tak sadar akan hal itu mempermudah Altha untuk bersembunyi. 5 menit Altha berjalan di lorong yang berisi peralatan kecantikan. Ia sudah tak melihat Batang hidung Muqris. Sambil memilih pelembab,altha tersenyum sendiri memikirkan Muqris yang pasti akan mencarinya. Muqris sangat tidak suka ada di daerah perempuan maka tak akan mungkin dia ada di lorong ini.

Akhirnya Altha selesai berbelanja. Namun Muqris tak kunjung terlihat.

Saat Altha sedang mendorong keranjang penuh yang terbuat dari besi itu,ia tak sengaja menabrak seorang lelaki tinggi dan besar yang memakai baju Tentara.
Merasa bersalah,Altha meminta maaf

"Maaf maaf ga sengaja" ucap Altha sambil menundukkan kepalanya.

"Yak,saya maafkan" ucap lelaki itu dengan nada datar sambil melewati Altha

Anak kecil belanjaan banyak,emaknya kemana tuh

Ucap lelaki itu,sangat pas ada di balik Altha yang masih terdiam di tempat tadi.
Altha merasa kesal atas ucapan itu.

"Maaf,jangan suka ngejudge orang ya pak" ucap Altha sambil mendorong keranjang itu.

Sedikit kesulitan karena berat,namun tubuh mungilnya masih bisa mendorongnya menuju kasir.
Beres transaksi, satpam disitu membantu Altha dengan membawa keranjang itu ke lobby.

"Pak,simpen dulu aja di sini. Aku mau ke atas dulu" ucap Altha berhenti di tempat penitipan barang

"Baik dek" jawab satpam itu.

Altha pergi menuju lantai 2 untuk mencari baju bayi. Altha ingin memberikan hadiah untuk ponakannya itu.

An-di-ka.

Menyebutnya saja masih sulit.m asih terasa sesak.  Namun Altha harus terus bergerak.

Mulai dari baju,celana,kupluk,acesoris dan lainnya Altha mencari barang yang lucu. Namun hasilnya nihil,tak ada barang yang Altha suka.
Altha menelfon umi untuk memberi arahan apa yang harus Altha beli. Altha video call dengan umi

Imam Shalatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang