PERTEMPURAN TIADA AKHIR (8)

70 10 0
                                    

Dor, suara tembakan tiba-tiba terdengar. Rio tersungkur. Ini di luar rencanaku, aku pun menjatuhkan pisauku dan membiarkan anaknya menangisi jasad ayahnya.

Terlihat kak Padil juga gemetar dan menjatuhkan pistolnya. Dengan kebencian aku mengambil pistol itu dan mengarahkannya tepat ke jantung kak Rio. Aku tak tega, tapi anak ini menatapku dengan harapan. Aku tembakan pistol itu.

Suara hening. "Polisi macam apa, yang mengisi pistolnya dengan satu peluru?" Teriakku pada kak Padil.

Kak Pad bicara padaku setelah mengakhiri sandiwara ketakutannya, "Sekarang kau jadi tersangka pembunuhan tunggal terhadap Bobi dan juga Rio dengan sidik jarimu pada pistol itu!"

Di kantor polisi tepatnya ruang pemeriksaan yang gelap dan tertutup, aku diselidiki polisi yang bukan kakakku, "Jadi, kamu mendapatkan email dari seorang mahasiswi setelah mengupload video penyiksaan Bobi, sehingga kamu tahu tentang Rio!"

"Iya, setelah itu aku mengirimkan pesan ke Rio menawarkan jasa bahwa aku bisa memuaskan nafsunya!" Sambungku yang kemudian dilanjutkan pak Penyidik,

"dan itu adalah jebakan! bagaimana kamu membawa Nio anaknya Rio!"

"Setelah Rio menanyakan alamatku, aku segera menjemput Nio ke sekolah dari informasi mahasiswi yang tidak ku tahu namanya siapa. Nio percaya aku setelah lihat sms dari ayahnya menanyakan alamatku, sepertinya dia kenal dengan nomor ayahnya!" Jawabku lagi.

"Setelah sampai, kamu sudah menemukan Rio pingsan !" Tanya pak Polisi lagi.

"Iya, mungkin kesetrum pintu yang ku aliri listrik!" Jawabku sejujurnya.

Pak polisi menatapku, "Sudah dulu pemeriksaan hari ini, ku kira akan sulit. Sepertinya kamu tidak ingin kasus ini diperpanjang. Kenapa?"

"Karena ku tahu, penjahat yang harus Anda tangkap di luar sana lebih banyak dibanding diriku seorang!" Jawabku tegas.

Dengan menatapku aneh polisi itu bicara,

"Bersiaplah beberapa hari nanti menerima kedatangan Dio, anak pertama Rio yang sekarang menjadi ahli warisnya!" 

"Rio bukan hanya dosen?" Tanyaku.

"Sepertinya kamu cerdas, benar. Dia juga punya banyak perusahaan. Bisa dikatakan dia penguasa di sini karena banyak uang!"

Aku di bawa ke dalam sel, setelah dinyatakan bersalah. Aku gemetar saat ku lihat Dio datang dengan kedua preman mengunjungi selku!

Bersambung.....

Jangan lupa vote

PSYCHO VS PSYCHO [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang