TUJUH

0 0 0
                                    

Sebelum membaca biasakan vote dan comment. Happy reading❤

Jimin malam ini tidak pulang ke rumahnya. Dia memilih untuk menyusul Teahyung dan Jungkook ke rumah bang RM untuk bermain ps. Kejadian tadi saat dia mengatatkan Rose pulang cukup membuat pikirannya tak karuan. Jadi dia butuh penyegaran untuk pikirannya saat ini.

"eh lo kesini juga ?" tanya bang RM sambil meminum ice americano.

"iya" singkat Jimin.

"kenapa kok kayak yang males gitu ?" tanya Jungkook.

"apa lo berantem lagi sama Rose gara-gara nganterin dia balik ?" tanya Taehyung sambil meminum susu pisang kesukaannya.

"enggak, udah lah gue pusing nih" rengek Jimin.

"pusing ? Minum panadol" selang j-hope sambil tertawa memperlihatkan barisan para gigi j-hope yang rapih tanpa celah sedikitpun.

"ya udah mending main ps aja sampe bosen. Gimana ?" saran Taehyung.

Serentak mereka menyetujui apa yang disarankan oleh Taehyung.

***

M

alam ini hujan sangat deras dan juga petir mulai mengeluarkan suaranya. Ketika sedang asik-asiknya bermain ps Jimin tiba-tiba izin pada teman-temannya untuk pergi ke suatu tempat. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia terlihat sangat buru-buru seperti takut terjadi sesuatu di tempat yang ditujunya. Setelahm 1 jam menyetir, akhirnya dia sampai di rumah Youngmpat tujuan dia adalah rumah Younghwa. Dia tahu kalau sekarang Younghwa sedang sendirian dirumah, ditinggal pergi oleh Mama Papahnya untuk urusan bisnis ke luar kota. Jimin mengetahui hal itu karena tadi dijalan saat mengantarkan Younghwa dia bilang kalau dia sendirian dirumahnya. Tujuan utama Jimin yang tergesa-gesa datang ke rumah Younghwa adalah dia tahu bahwa Younghwa sangat takut akan hujan deras yang disertai dengan petir. Mungkin Younghwa sedikit trauma akan hal itu.

Dibukanya pintu mobil Jimin lalu dia berlari ke arah pagar dengan hujan yang membasahi tubuhnya. Dia terus menerus memencet bel rumah Younghwa. Tetapi tidak ada respon sama sekali. Apakah Younghwa sudah tidur ? Itulah pikiran yang terlintas dihati Jimin. Tapi dia tidak menyerah untuk terus menekan bel tersebut. Sampai akhirnya ada yang membukakan pagar untuknya. Tetapi dia bukan Younghwa, melainkan seorang laki-laki dengan celana diatas lutut dan berkaos putih.

Park Woojin batin Jimin.

"ada perlu apa yah ?" tanya Woojin santai pada Jimin.

"gue mau ketemu sama Younghwa" balas Jimin.

"maaf dia udah tidur tuh barusan, gak baik ganggu orang yang sedang tidur" ucap Woojin.

Jimin yang tak mau ada urusan dengan laki-laki yang satu ini akhirnya dia pergi masuk ke dalam mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah Younghwa.

***

Sebelum Jimin pergi ke rumah Younhwa, Woojin yang ditelpon Mama Younhwa diminta untuk menemani Younhwa yang trauma akan hujan deras disertai petir itu langsung berangkat ke rumah Younghwa dan memastikan keadaan Younghwa baik-baik saja.

Dan benar saja, keadaan Younghwa pada saat itu sedang bersembunyi di balik selimut sambil menangis. Woojin yang melihat hal itu langsung memeluk Younghwa dan menenangkan dia.

"its ok Younghwa gak usah takut. Gue ada disini sekarang" ucap Woojin sambil memeluk hangat Younghwa.

"aa kuu akuu takut jiiinn" rintih Younghwa sambil menahan segala ketakutan yang dia rasakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang