4.

9.3K 313 20
                                    

Jangan lupa untuk klik bintangnya ya guys 😘

*****

Pada akhrinya Gadis harus menolak ajakan Aurel untuk pergi ke sebuah mall yang dimaksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhrinya Gadis harus menolak ajakan Aurel untuk pergi ke sebuah mall yang dimaksud. Tentu saja itu terjadi karena sang ayah yang menyuruhnya untuk cepat pulang dengan alasan ibunya yang katanya kembali mengamuk.

Ini sudah sering terjadi. Disaat remaja lain bisa menghabiskan waktu pulang sekolahnya dengan main terlebih dulu bersama teman-teman, atau hanya sekedar jalan-jalan, nongkrong bareng. Tidak dengan Gadis yang diusia itu harus bergelut dengan tanggung jawab yang tidak ada habisnya. Belum lagi sang ayah yang selalu menuntutnya untuk mendapatkan banyak uang saat sekali kerja.

Hari ini Gadis lagi-lagi tidak bisa menolak keinginan Juna yang mengantarkannya pulang. Padahal tadinya Gadis sudah berusaha keras menolak. Tapi Juna tetap saja tidak menyerah untuk memaksanya pulang bersama.

Biarpun Juna sudah beberapa kali mengantar Gadis pulang, tapi cowok itu tidak pernah sekalipun berkunjung kerumah Gadis, lantaran Gadis yang selalu saja melarangnya dengan alasan takut sang ayah marah.

Bahkan saat mengantarnya pun, Gadis selalu minta diturunkan di depan gang rumahnya. Untuk saat ini pun juga begitu.

"Makasih ya, udah nganterin aku pulang." Kata Gadis saat sudah turun dari boncengan motor sang pacar. Melepas helm dan memberikannya pada Juna.

"Apa kali ini, aku masih belum boleh mampir ke rumah kamu?" cetus Juna melontarkan tanya dengan hati-hati.

Gadis diam sebentar sebelum akhirnya bersuara meminta maaf. "Maaf..." katanya, dengan perasaan tidak enak. Pasalnya memang Juna sudah sering sekali mengatakan jika ia ingin berkunjung sebentar ke rumah Gadis, tapi Gadis selalu saja mengatakan hal yang sama. Takut jika sang ayah marah padanya jika tau dirinya membawa cowok kerumah.

"Terus kapan Dis, kamu bolehin aku main kerumah kamu? Atau seenggaknya biarin aku anter kamu sampai depan rumah."

Gadis memilin jari dengan kepala tertunduk. "Untuk sekarang, aku masih belum siap."

"Memangnya ayah kamu segalak itu? mungkin aja kan, itu cuman ketakutan kamu aja. Kan belum di coba. Siapa tau pas ketemu dan kenal aku, ayah kamu malah biasa-biasa aja tanggapannya. Gak seekstrim yang kamu fikir." Tutur Juna berspekulasi.

"Juna, please....bukannya kamu pernah bilang bakalan ngertiin aku."

"Aku udah berusaha ngertiin kamu, Dis." Lirihnya. "Kita bahkan jarang bisa keluar malam. Ya... minimal hanya untuk sekedar malam minggu." Ucap Juna, sembari menggenggam jemari tangan Gadis.

Gadis diam. Karena apa yang dikatakan Juna barusan memang benar adanya.

Selama mereka pacaran hampir lima bulan ini, tidak sekalipun Juna bisa leluasa mengajak gadisnya pergi saat malam hari hanya untuk sekedar jalan-jalan⸺menghabiskan waktu berdua.

Gadis Dewa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang