7.

8.2K 274 15
                                    

Bugh! Bugh! Bugh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh! Bugh! Bugh!

Dewa begitu bersemangat melayangkan pukulan berulang kali di wajah Kristian⸺yang baru saja kalah balapan dengannya.

Beberapa menit yang lalu, Kris terpaksa menyetujui kesepakatan konyol yang baru saja dibuat Dewa. Yakni, Kris harus membayar kekalahannya dengan beradu fisik melawan Dewa satu lawan satu.

Dewa sengaja tidak memilih uang sebagai hadiah, dan merelakan uang tersebut untuk Kris, biarpun cowok itu kalah saat balapan melawan dirinya. Karena tujuan Dewa hanya satu, yakni membalas dendam atas perbuatan Kris kemarin yang sudah mengeroyoknya secara brutal bersama teman-temannya yang lain.

Bahkan Dewa belum terlihat sembuh dari memar-memar diwajahnya.

Biarpun begitu, Dewa tetap berkeinginan membalas dendamnya malam ini.

Riuh suara penonton terdengar menggema, seiring pukulan-pukulan yang dilayangkan Dewa kepada Kris. Apalagi saat mereka menyaksikan tubuh kris terjerembab jatuh menghantam aspal⸺akibat dari pukulan Dewa yang terlampau keras.

Teman-teman Kris hanya menyaksikan tanpa bisa menolongnya. Bagaimana mereka bisa menolong kebrutalan Dewa jika kesepakatan sudah terlanjur dibuat keduanya dengan disaksikan banyak orang yang ada disana.

"Bangun lo!" titah Dewa, dengan menarik lingkar leher kaos yang dikenakan Kristian saat ini. Kristian hanya bisa pasrah saat Dewa melakukan itu, "Cih! Ternyata lo cuman bisa ngebacot doang!" ujarnya, merendahkan.

Dewa melepas kasar cengkraman tangannya di lingkar leher Kris. Lalu kembali menegakkan tubuh---sementara Kris masih berada dibawah kaki Dewa dengan ringisan rasa sakit dipergelangan tangan, akibat Dewa yang sengaja menginjak kuat pergelangan tangannya saat ini. "Liat bos kalian!" ucapnya, pada beberapa anak buah Kris yang melihatnya dengan netra menajam marah.

"Dia ini aslinya cuman pecundang yang beraninya main keroyokan doang. Giliran duel satu lawan satu langsung KO duluan. Banci emang!" ujar Dewa, sembari makin menyentak injakan dikakinya dengan menyombongkan diri.

Kristian yang merasakan jika pergelangan tangannya sebentar lagi akan patah itu, langsung menendang salah satu kaki Dewa, hingga membuatnya terjerembab jatuh kebelakang.

Tidak mau menyia-nyiakan itu, Kris segera bangkit dengan mengambil sebuah batu didekatnya. Berniat menghantam kepala Dewa menggunakan batu itu, agar Dewa tak bisa berlagak lagi.

Namun, sebelum itu terjadi, Kristian yang sudah mendekat maju itu, mendapat tendangan balik dari Dewa dibagian perut dan membuatnya lagi-lagi terjerembab ke jalan beraspal dan membuat batu yang diambilnya tadi terlepas dari genggaman.

"Jadi lo mau bermain licik?" cetus Dewa pada Kris. Pasalnya keduanya sudah sepakat tidak akan ada senjata saat keduanya berkelahi, Tapi Kristian malah menggunakan benda disekitar untuk melawannya.

Kris melebarkan mata saat melihat Dewa mulai mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. "Gue juga bisa!" Dewa berjongkok cepat. Mencengkram kuat rahang Kris, berniat membalas perbuatannya kemarin, saat dimana Kris sudah hampir memotong lidahnya, jika saja waktu itu Gadis tidak datang menyelamatkan.

Gadis Dewa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang