" Buka Lembaran baru untuk mereka yang bisa menerima gue dengan apa adanya "
-NadineJangan lupa tinggalkan jejak🐾
Flashback on
"bun nadine mau dress yang di deket ruko depan komplek bun, ayo kesana bun tapi kita jalan kaki aja bun sekalian olahraga" ucap nadine terkekeh kepada bundanya
"bentar bunda mau ganti baju dulu" jawab sang bunda kemudian pergi meninggalkan nadine ke kamarnya untuk berganti pakaian
"ko gue ngerasa ada yang beda dari bunda ya tumben banget bunda langsung nurutin permintaan gue" gumam nadine
Setelah menunggu bundanya berganti pakaian akhirnya mereka berjalan menuju ruko yang berada di depan komplek
Saat mereka sedang menyebrang untuk berjalan ke arah ruko tersebut sebuah truk besar berjalan dengan arah yang cepat sehingga nadine yang ingin tertabrak dengan cepat menutup matanya dan dirinya ditarik dan sudah tidak sadarkan diri
Saat terbangun bau obat-obatan khas rumah sakit menyeruak ke indra penciuman nya
" aww pala gue kenapa di perban" gumam nadine
"nadine kamu udah bangun? " ucap sang dokter
"bunda, bunda, dok bunda nadine dimana dok? " ucap nadine dengan nada lirih
"nanti kamu bakal ketemu sama bunda kamu kalo kamu sudah sembuh" ucap dokter kemudian bergegas menuju keluar kamar
"ini semua gara gara anak sialan itu, aretta jadi pergi meninggalkan dunia ini, dasar anak kurang ajar" ucap bagas dengan penuh amarah
Sudah 3 hari nadine di rawat di rumah sakit tetapi keluarganya tidak ada yang menjenguknya dan hari ini dia di perbolehkan untuk pulang
Ia bertemu ayahnya yang sedang mengurus administrasi di kasir
"kamu ingin melihat bunda mu? " ucap ayahnya dengan mata tajamnya
" iya yah nadine mau ketemu bunda nadine kangen bunda yah" ucap nadine yang tampak bersemangat
Kemudian nadine dan ayahnya berjalan menuju parkiran, selama di perjalanan nadine tidak berbicara apa apa dan mobil benar benar dalam keadaan hening
Mereka telah sampai di sebuah tempat pemakaman ia mengikuti ayahnya yang terus berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah gundukan tanah dengan bunga bunga yang sudah di taburi, di batu nisan tersebut tertulis
"Aretta Wijaya Binti Sudirmo"
nadine yang melihat nama tersebut runtuh begitu saja ia menangis tidak menyangka bahwa bundanya sekarang telah meninggalkan nya
"yah ini bohong kan, bunda masih ada kan yah, bilang sama aku bunda masih ada yah" ucap nadine menjerit dengan tangisannya
"kamu kira ini bohong? Ga usah so drama deh kamu cuma pembunuh, kamu yang menyebab kan istriku meninggal, kamu pembunuh nadine, dasar anak pemabawa sial, mulai sekarang kamu bukan lah bagian dari keluarga wijaya, pergi dari rumah dan jangan pernah kembali lagi ingat itu" ucap sang ayah dengan amarahnya dan pergi meninggalkan nadine
"bundaaa ko ninggalin nadine bunda udah ga sayang sama nadine, lihat bunda nadine udah ga punya siapa siapa bunda, bahkan galang udah ninggalin nadine bunda, galang selingkuh sama billa bun, billa sahabat nadine sendiri bunda, kenapa semesata seolah olah ga pernah berpihak sama nadine, nadine bukan pembunuh kan bunda, bukan nadine yang ngebunuh bunda, andai waktu bisa di putar nadine ga bakal mau ngajak bunda beli dress di ruko depan komplek nadine nyesel bundaa maafin nadinee" ucap nadine dengan suara yang bergetar dan wajah yang sudah pucat.
Flashback off
💦💦💦
"nadine kamu jangan kebanyakan pikiran yah, lihat kamu sekarang kamu menjadi kurus, cobalah lupakan masa lalu tersebut berdamailah dengan masa lalu agar dirimu tidak terus tertekan" ucap sang paman yang berada di ruangannya
"setiap kali nadine mau melupakan tentang masa lalu nadine, nadine selalu kepikiran om nadine susah untuk melupakannya seolah olah pikiran itu terus berkeliaran di otak nadine" jawab nadine dengan tatapan kosong
"temukan seseorang yang bisa membuat mu lupa akan masa lalu mu dan luka yang pernah tergores di hatimu om yakin kamu pasti bisa untuk bangkit, jangan mau terlihat lemah di depan orang lain nadine" ucap om harris kemudian tersenyum kepada nadine
"Insyaallah om nadine akan coba makasi banget buat pendapatnya om nadine pulang dulu om" ucap nadine kemudian berpamitan kepada om harris dan keluar dari ruangan nya
Harris Fernando Wijaya adalah paman nadine yang tidak membenci nadine om harris adalah adik dari ayah nadine, ia dan keluarganya sangat menyayangi nadine bahkan ia telah menganggap nadine layaknya anaknya, ia yang selalu memenuhi kebutuhan nadine, dulu nadine disuruh untuk tinggal di rumah om harris tetapi ia tidak mau dangan alasan karena ia tidak mau merepotkan orang lain.
Setelah sampai di apartemen miliknya, ia merebahkan tubuh nya di kasur king size miliknya sambil merileks kan pikiran nya ga ada salah nya berdamai dengan masa lalu, ia akan coba menata kehidupan baru nya mulai sekarang
"gue akan coba ikutin perkataan om harris semoga kali ini takdir berpihak sama gue buka lembaran baru untuk mereka yang bisa menerima gue dengan apa adanya" gumam nadine menyemangati dirinya sendiri.
Huaaaaa baru update lagi maaf yaahh soalnya kan author baru selesai pts wgwgwg😂😂
Jangan pernah bosen buat baca cerita nadine janga lupa vote,komen&share cerita akuu keteman teman kalian
Jangann lupaaa tinggalkan jejakk🎉🎊
-Nazwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadine
Teen Fiction"Lo belum puas ngehancurin hidup gue, ngehancurin semua kebahagian gue, lo belum puas raff haahh lu belum puasss? " ucap Nadine dengan air mata yang sudah mengalir dengan deras di pipinya "Maafin gue nad, gue ga bermaksud buat ngehancurin semua keba...