Kamu tahu kenapa aku menulis?
Karena tak ada cara terbaik bagiku untuk mengeluarkan kamu dari isi kepala yang mulai meronta-ronta. Hatiku kembali gagal menyajikan hawa-hawa romansa seperti yang mereka damba. Bibirku tak lagi mampu mengisyaratkan diksi-diksi cinta seperti yang ada di dalam buku-buku sastra. Aku pengecut. Dan bagian terbaik dari pengecut ini adalah ia menyayangimu,...atau mungkin justru itu bagian terburuknya.
- Dayu Aga, 06.59