KyuMin Fanfiction
GS
.
.
.
."Dasar anak tak berguna! Begitu saja tidak bisa! Mau jadi apa kamu ini!"
Sungmin memasukan roti sisa sarapan ke dalam kotak bekalnya. Tidak dipedulikannya sang ibu yang terus menghardiknya. Lebih baik diam daripada melawan dan membuat masalah tambah runyam.
"Aku berangkat dulu."
Sungmin pamit tanpa menatap mata marah sang ibu, setelah itu melangkah menuju pintu luar.
"Tak ada sopan santunnya. Memangnya aku mengajarimu begitu!"
Samar samar Sungmin masih mendengar perkataan sang ibu dari luar rumah. Ia menghembuskan napas sebentar lalu kembali melangkah.
Ia berjalan lesu dan menunduk menuju ke kelasnya. Rambut panjang ia biarkan tergerai membuat tampilannya menjadi semakin suram.
"Sungmin Sungminnie~!"
Terdengar suara ceria dari arah belakang yang memanggilnya. Seorang gadis cantik datang dan merangkul pundak Sungmin, membuat ia harus menahan tubuh agar tak terjatuh.
"Ugh… kenapa pagi pagi begini kau sudah murung?"
"Heechullie?"
"Kenapa?" tanya gadis cantik bernama Heechul itu.
Sungmin menunduk sebentar di tengah langkahnya. Setidaknya sikap ceria Heechul, sahabatnya bisa sedikit meringankan bebannya. Apa ia harus menceritakan hal ini padanya? Mungkin berbagi bisa membuat perasaannya lebih baik.
"Heechullie sebenarnya…"
"Pagi Heechul!"
"Ya, pagi!"
Perhatian Heechul teralihkan ketika sesorang menyapanya. Ia melambaikan tangan sebentar pada si penyapa, lalu kembali lagi ke Sungmin.
"Tadi kau ingin bilang apa?"
"Hmm… tidak ada…"
"Oh, begitu." ia tersenyum saat ada yang menyapanya kembali.
Sungmin hanya memaklumi ini. Heechul anak yang populer dan pandai bergaul, pasti banyak yang akan menyapa dan memperhatikannya. Tidak sepertinya, gadis pendiam yang hanya menjadi bayangan Heechul.
Jika diibaratkan cerita di komik atau fiksi, Heechul pasti kedapatan peran utamanya, sedangkan ia hanya menjadi pemeran pendukung atau bisa jadi pemeran figuran. Tidak diperhatikan dan selalu di rendahkan.
.
.
.
.Sungmin sedikit meremas pinggiran kertas yang ia genggam, kertas hasil tesnya. Ia hanya terdiam setelah menerima kertas itu dari sang guru. Matanya hanya terpaku pada angka besar yang tertera di sana.
"Hei, Sungminnie? Kau dapat berapa?" Heechul sedikit melirik pada kertas hasil tes Sungmin. Sungmin tidak ingin Heechul melihat nilainya, namun sudah terlanjur basah.
"90? huh… enak sekali jadi dirimu. Sepertinya aku harus mengulang tes ini." Heechul memperlihatkan hasil tes miliknya. Tertera angka 50 di sana. "Ah… entahlah, aku tidak peduli."
Sungmin melihat kertas tes itu diremukkan oleh Heechul dan berakhir di tong sampah tanpa ada masalah.
Kenapa ia bisa begitu santai setelah mendapat nilai seperti itu? Terkadang Sungmin iri dengan Heechul yang bisa tidak peduli dengan apapun.
"Kau pasti bisa dengan mudah memilih Universitas mana yang ingin kau masuki." kata Heechul dengan santai. Sungmin hanya terdiam mendengar perkataan Heechul.
Tidak semudah itu, kan.
"Aku iri dengan otak pintarmu."
Sungmin hanya tersenyum tipis membalasnya. Ia berpikir sebentar sampai akhirnya membuka mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIM
FanfictionKetika awalnya kau berpikir hanya sebagai karakter pendukung di sebuah cerita. Tapi sebenarnya kau adalah pemeran utama di kehidupanmu masing-masing. Kyumin Fanfiction GS