sekolah baru

30 12 2
                                        

Rintik hujan terdengar merdu diluar sana, menyeret retina ku untuk selalu menatap tetes demi tetes air yang jatuh ke bumi. Indah tuk di pandang namun bulan sudah bertahta itu berarti hari sudah gelap aku bersiap untuk menuju ke kamar tidur ku setelah puas menatap hujan dibalik jendela rumahku.
Aku ingin berlama-lama menatap hujan namun sekarang sudah pukul sepuluh malam dan aku harus segera ke kamar sebelum bunda ngomel - ngomel karena aku belum juga bersiap untuk tidur.

Selamat pagi mentari!! Kataku menyambut pagi yang cerah..
Pagi ini aku harus cepat-cepat ke sekolah, karena hari ini adalah hari pertamaku untuk belajar di sekolah baru dan aku tidak ingin telat,
Sebagai siswa baru kata telat sesuatu yang sangat buruk.

Setelah selesai bersiap-siap Aku segera turun untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
"Pagi Bun"...
"Pagi yah"...
Kusapa ayah dan bunda dengan penuh ceria sambil mencium pipi bunda dan ayah..

"Pagi anak kesayangan ayah dan bunda, wah anak ayah ceria sekali pagi ini" sahut ayah yang sedang memperhatikanku yang sedari tadi senyum-senyum.

"Harus dong yah, kan hari ini, hari pertama Andini untuk masuk sekolah baru jadi harus semangat dong, supaya hari ini nasib baik berpihak pada andini, hehehe"

"Manisnya anak bunda, selamat sarapan sayang"

Setelah sarapan selesai aku dan ayah bergegas untuk berangkat, sedangkan bunda hanya mengantar kami sampai masuk ke mobil.

''Dadah sayang, dini semangat yah...."
Teriak bunda sambil melambaikan tangan kepadaku, sedang aku membuka kaca mobil dan membalas lambaian tangan bunda.

Di perjalanan menuju ke sekolah, ban mobil kempes dan Aku harus segera ke sekolah kalau tidak maka aku akan terlambat.

"Duh bannya kempes lagi,maaf yah Andini, ayah lupa ngecek kemarin, karena ayah pulangnya larut sekali, apalagi kang mamang lagi di kampung"

Kang Mamang adalah supir yang biasa mengantar Andini jika hendak pergi.

Kata ayah kepadaku dengan penuh rasa bersalah karena lupa memeriksa mobil terlebih dahulu dan hari ini adalah hari pertama dini untuk masuk sekolah.

"Yah.. dini takut yah nanti telat, gimana dong yah, atau Andini naik taksi saja deh yah, terus ayah juga harus ke kantor cepat-cepat kan."

Ku mencoba memberi sara kepada ayah agar ayah tidak sedih dan bisa bergegas ke kantor.

"Ya udah deh kamu naik taksi saja, maafkan ayah yah, ayah juga mau cari taksi takut telat ke kantor, biar nanti ayah suruh orang di bengkel datang untuk bawa mobil ini"

Kata ayah dengan menunjuk mobil yang ban nya tengah kempes itu.

Kemudian ayah segera beranjak pergi meninggalkan Andini yang sedang menunggu taksi karena ayah  sudah mendapatkan taksi dan dia sangat buru-buru ke kantor apalagi hari ini ada meeting yang sangat penting dengan klien nya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 07:30 pagi dan 30 menit lagi gerbang sekolah akan tutup, Aku mulai khwatir, seorang siswa baru sepertik tidak boleh telat hari ini, karena hari ini, hari pertama bagiku masuk sekolah, tentu rasa cemas serta takut menghantuiku pagi ini.

"Tuhan.. kenapa pagi ini ban mobil harus kempes dan tidak ada bengkel dekat sini dan kenapa juga tuhan, taksi hanya satu saja yang lewat, aku ngak mungkin pergi duluan sedangkan ayah lagi buru-buru sekali nanti klien ayah marah lagi, tuhan kirim satu orang hamba mu untuk menolongku agar aku ngak telat".

AKU DAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang