~ CHAPTER 2 : If We Ever Meet Again~

84 14 5
                                    

-Kibum POV-
Aku berusaha untuk menenangkan diriku akan semua pikiran itu. Kuminum segelas kopi hangat, mematikan laptopku dan terus menenangkan diriku. Kutarik nafas dalam dan kukeluarkan dengan rileks. Aku tak ingin semua pikiran burukku itu mengubah pandanganku terhadap Jonghyun-Hyung, ia adalah orang terbaik yang pernahku kenal.

"Oh god...."

"Just give me one more chance..."

"To meet him...Once again..."

Kupergi berbaring supaya lebih rileks, rasanya pikiranku tadi telah mengambil alih diriku seperti orang gila. Aku tatap langit-langit kamarku. Cahaya matahari masuk melalui jendela kamarku. Kini aku sudah merasa rileks, kugenggam posel yang kebetulan ada di sampingku, kubuka ponselku seakan tak peduli akan foto lockscreennya yang tak pernah gagal membuatku meneteskan air mata.
Kubuka akun sosial mediaku bertujuan untuk menghibur diri. Kubuka akun twitterku, sudah beberapa hari aku tidak memainkan ponselku semenjak kepergiannya, aku hanya akan menggunakan ponselku untuk menerima telepon dan bertukar pesan. Saat aku sedang berjelajah di akun twitterku, tiba-tiba ada notifikasi dari akun instagramku, itu adalah notifikasi yang membawaku ke postinganku 2 tahun lalu. Fotoku bersama Jonghyun-Hyung saat ia mengadakan konser di hari ulang tahunnya kala itu.

-Flashback-

Kumasuki venue tepat 3 jam sebelum acara dimulai, dengan akses khusus yang aku kalungi ini, kusegera berjalan menuju ke belakang panggung. Disana seorang namja tampan yang kukenal baru saja selesai dengan rehersalnya, ialah Kim Jonghyun. Ia tampak lelah namun ia tetap tersenyum kearah dancer-dancer yang baru saja selesai rehersal bersamanya. "Kibum, kau sudah datang..." ujar namja itu saat menyadari kehadiranku,"iya nih hyung..." balasku sambil tersemyum kecil kearahnya.
"Kibum, aku senang kau bisa hadir di konserku hari ini, ini hari yang spesial bagiku dan pasti hampa kalo gak ada kamu..." Ucap Jonghyun-hyung sambil merangkul tubuhku, "Iya deh, apa yang enggak coba buat yang lagi ulang tahun?" ucapku membalas Jonghyun-hyung menggodanya sedikit. Jonghyun-Hyung lantas mengecup pipiku dimulai dari yang kanan lalu yang kiri, aku tentu sangat malu akan tindakan Jonghyun-hyung itu, maksudku...dia memang kekasihku, tetapi apa ia harus menciumku di depan para dacer seperti itu? "Hyung!! Iiiih...malu..." ucapku sambil mendorong tubuh Jonghyun-hyung yang masih memeluk tubuhku. Dengan pipi yang masih memerah, aku membelakangi Jonghyun-hyung, sebenarnya aku tidak marah, aku hanya ingin melihat reaksinya saja.

"Kibum...Kau marah? heum?"

"Tidak...."

"Kok gak mau liat hyung?...'

"..."

"Kibummie...Hyung minta maaf ya..."

"..."

"Kau masih malu heum?...Maaf ya..."

"Apasihh...Aku gak marah hyung...."

"Bohong ah..."

"Enggak..."

"Buktinya kamu itu jujur mana coba?..."

"Kan hyung gemes kalo aku marah...Aku mau pura-pura marah aja!"

"Ih kamu ini yaaa...Selalu bikin hyung gemes"

Untuk sesaat, ironisnya yang tadinya aku malu akan setiap pandangan para dancer di ruang rehersal, aku justru tidak peduli sekarang. Aku membiarkan Jonghyun-hyung memeluk tubuhku lagi meski ada banyak pasang mata disekitar kita.
Tiga jam berlalu, acara harus segera dimulai. Teriakan para fans memanggil nama Kim Jonghyun sudah terdengar dari belakang panggung, jutaan orang mengangkat lightstick mereka sambil terus menerus menyebut nama Kim Jonghyun.

"Kibum...Doakan aku semoga sukses ok? Aku butuh itu...Terutama dari kamu..." ucap Jonghyun-hyung yang kemudian mengecup keningku.

"Pasti hyung...Semoga sukses...selamat ulang tahun hyung...Sekarang pergilah...Mereka tak sabar menunggumu..."

Promise [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang