"Allahurabbi biarkanlah aku berteman sepi dan hanya bercurah padaMu saja. Aku hanya tak ingin menambah beban orang yang mengasihaniku"
-Nabila nadhira humaira---------------
Sepulang sekolah nabila berjalan kaki menempuh perjalanan yang cukup jauh dari rumahnya. Sepanjang perjalanan nabila menikmati pemandangan jalanan padat diibu kota.
Senyuman yang ramah selalu ia perlihatkan kepada siapapun yang dilihatnya , baginya menebar senyuman itu indah , meringankan beban orang yg melihatnya. Aduh dasar nabila!
Kini langkah kakinya mendarat disebuah perkarangan rumah yang sederhana dan yang ia tinggali. Sedikit mengganjal dihati nabila , mobil siapa itu didepan rumahnya? Sebelumnya ia tak pernah tahu mobil itu , ah mungkin itu tamu yang membeli kue ibunya.
Nabila menepis semua pertanyaan yang berputar diotaknya , tak penting ia tahu.
"Assalamualaikum , nabila pulang" ucapnya gadis berparas cantik itu yang tengah membuka sepatunya
"Re...ndy?"
Nabila tersentak kaget ia melihat rendy dirumahnya , sedang apa dia?
"Waalaikumsalam nabila"
"Kaget ya ada gue disini" ucap rendy terkekeh
Jelas nabila kaget! Selama ini teman sekolahnya tak ada yang tahu rumahnya dan kini? Tahu dari mana dia?
"E..hmmm enggak kok ren! Ada perlu apa?" Ucap nabila seraya menormalkan pandangannya
"Gue disini nungguin lo pulang lama amat!" Ucapnya dengan santai
Mata nabila terbelak sempurna mendengar jawaban rendy
"Hahahaha biasa aja kali neng itu mata"
"Gue disini lagi pesen kue sama ibu lo"ucapnya tertawa karena tingkah nabila sangat lucu
"Oh yaudah nabila izin kekamar dulu ya!"
Nabila pergi meninggalkan rendy dengan muka sedikit kesal mungkin. Bagaimana mungkin kata kata rendy tadi sedikit membuatnya terpelongo.
'Lo beda bil dari cewek lain , gue berharap gue bisa jadi sahabat lo' ucap rendy dalam hati
"Nak rendy ini pesenannya sudah siap semua" ucap ibu nabila yang mengagetkan rendy
Dunia ini terasa adil. Tadi rendy mengagetkan nabila sekarang ibunya nabila mengagetkannya
"Ee..gh iyaa bu , jadi semuanya berapa?"
"250 nak"
"Segini banyaknya 250 bu? 600 ribulah boleh bu" tawar rendy , ia tak percaya akan harga gue di bu fatma ini.
"Lho kok nak rendy yang nawar harganya?" Ucap ibu fatma
"Habis ini kue enak , banyak masak harga segitu bu?" Ucapnya tak terima
"Hahahhahaha"
Ucap seorang gadis diambang pintu kamar memakai baju gamis abu dan kerudung merah maroon itu terdengar gelak tawa yang sangat indah.
"Kok lo ngetawain gue sih bil?" Ucap rendy tak terima
"Abisnya rendy nawar ibu sih kan lucu , nih ya harusnya ibu nawar harga tinggi bukan rendy hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
La Tahzan
Short Story"Ketika semua pergi menjauhimu kau tak perlu khawatir La tahzan Innallaha Ma'shobirin. Tetaplah berjalan hidupmu kurang jika Allah tak mengujimu" -Nabila Nadhira Humaira-