Chapter 6

430 46 41
                                    

Jungkook memandangi hyungnya yang kini terbaring di kamarnya, dirinya bingung apa yang harus dilakukannya terlebih dahulu setelah berhasil menggendong hyungnya sampai kedalam kamar. Jungkook terlalu panik saat ini.

"Bagaimana ini? Aish!" Jungkook hanya bergumam tidak jelas sembari melangkah bolak-balik dan menggigiti kukunya sendiri.

"Ah, bodoh! Bersihkan dulu darahnya ya kan?" Tanyanya kepada diri sendiri.

Jungkook langsung bergegas berlari menuju dapur rumahnya untuk mengambil air hangat.

"Nah, setelah itu... Handuk!" Jungkook kembali melangkah cepat menuju lemari bajunya, mengambil selembar handuk putih kecil yang tersusun rapih di dalamnya.

Jungkook mencelupkan ujung lembut handuk tersebut kedalam air hangat, lalu mengusapkannya perlahan kearah wajah Taehyung yang terkena darah.

"Astaga ini banyak sekali, hyung. Aku takut." Tangan Jungkook bergetar saat berusaha membersihkan darah dari wajah Taehyung, belum lagi melihat wajah hyungnya yang terlampau pucat. Jungkook merasa dirinya bodoh, kenapa dia baru menyadari itu sekarang?

Setelah selesai dengan kegiatannya, Jungkook bangkit dari duduknya, menyediakan segelas air putih untuk hyungnya saat sadar nanti.

"Ugh..." Baru saja Jungkook menaruh gelas bening itu di nakas disampingnya, suara serak hyungnya terdengar lirih

"Hyung?" Tanyanya memastikan.

Perlahan Taehyung membuka kedua matanya, mengernyit merasakan pusing yang teramat sangat saat berusaha untuk mendudukkan diri.

"Hyung, berbaring saja." Ucap Jungkook khawatir bahkan wajah Taehyung masih sangat pucat.

"Tidak. Uh, tolong ambilkan air, Jungkook-ah!"

Jungkook menurut, mengambilkan air yang tadi dipersiapkan untuk hyungnya.

"Hyung kenapa? Kenapa pingsan tiba-tiba seperti itu? A-aku takut," Jungkook menunduk, kepalan tangan diatas lututnya mengerat, ada rasa malu saat mengatakan hal seperti itu kepada hyungnya, namun tak dipungkiri jika sifat kekanakan masih sedikit tertinggal dalam dirinya, apalagi Taehyung adalah satu-satunya keluarga yang Jungkook miliki saat ini. Jungkook hanya merasa sangat khawatir karena sebelumnya tak pernah mengalami kejadian seperti ini.

Taehyung tersenyum melihat adiknya khawatir seperti itu, mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut Jungkook, Taehyung ingin membuat Jungkook lebih tenang.

"Aku tak apa, hyung hanya terlalu lelah, kau tahu beberapa hari kemarin jadwal hyung sangat padat. Maaf sudah membuatmu khawatir, Jungkook-ah" jawab Taehyung lirih.

Jungkook menatap wajah hyungnya, sekarang wajah itu tak begitu pucat, sedikit berwarna, membuat kekhawatirannya sedikit berkurang.

"Lalu kenapa hyung ingin mengunjungi appa dan eomma hari ini? Seharusnya hyung istirahat terlebih dahulu. Kenapa kau keras kepala sekali sih?!" Sungut Jungkook yang sukses membuat Taehyung terkekeh pelan.

"Tak usah, khawatir. Hyung janji ini yang terakhir kali." Ucap Taehyung sembari mengulurkan jari kelingkingnya kehadapan Jungkook, pinky promise, namun sayangnya ditepis kasar oleh sang adik.

"Tak usah janji-janji seperti itu! Aku bukan anak kecil lagi. Cukup lakukan apa yang kau ucapkan tadi hyung." Ucap Jungkook cuek.

Taehyung terkekeh pelan akan kelakuan adiknya, "Sepertinya sifat tsundere Yoongi hyung sedikit menular pada Jungkook." Gumamnya melihat Jungkook yang keluar dari kamar.

***

"Hyung, aku keluar sebentar!" Teriak Jungkook yang sedang menali tali sepatunya.

SAVE ME [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang