Chapter 2

511 66 13
                                    

Selamat membaca :)
.
.
.

Cklek!

Jungkook membuka pintu apartemennya bersamanya Taehyung, mendahului Taehyung untuk masuk kedalam ruang tamu, lalu menaruh beberapa bahan makanan yang sempat mereka beli tadi. Hanya sebentar, karena sepertinya Taehyung sangat khawatir setelah kejadian tadi.

"Hyung? Kenapa tidak segera masuk?" Tanya Jungkook heran melihat hyungnya yang hanya diam memandang lantai.

"Jungkook, ini..." Taehyung menunduk, meraih sebuah kertas putih yang terjepit diantara pintu dengan lantai rumahnya.

Jungkook mengernyitkan keningnya, mendekati Taehyung, melihat hyungnya yang memegang secarik kertas putih di tangannya.

"Apa itu, hyung?" Tanyanya heran.

"Namamu, disini tertulis namamu. Namun tak ada tulisan lain selain itu."

Jungkook merebut kertas putih dari tangan Taehyung, dan benar saja, di kertas itu tertulis namanya dengan sangat jelas, Jeon Jungkook begitulah yang dapat dibacanya dari tulisan bertinta merah tersebut.

"Siapa yang mengirimkan ini? Bukankah tak ada yang tahu apartemen kita, hyung?"

"Entahlah, ayo kita masuk saja, mungkin itu hanya salah satu penggemar mu." Jawab Taehyung asal.

"Aneh! Bukankah kau yang seorang idol? Kenapa pula aku yang memiliki penggemar? Bahkan sampai mengirimkan surat tidak jelas seperti ini." Protes Jungkook.

"Atau mungkin itu bisa saja dari para mantanmu yang masih memiliki dendam padamu." Jawab Taehyung cuek kemudian menyeret Jungkook dan menutup pintu apartemen mereka dengan keras.

"Istirahatlah, aku tahu bekerjasama dengan Min Yoongi tidaklah mudah, aku akan membuatkan makanan untukmu." Suruh Taehyung kepada adiknya itu.

"Baiklah, hyung."

"Nanti akan hyung panggil jika hyung sudah selesai menyiapkan makanan."

Jungkook hanya mengangguk sekilas kemudian berjalan menuju kamarnya. Sebenarnya dirinya agak tak enak hati, bukankah tadi dia yang menawarkan untuk memasak? Kenapa kini menjadi terbalik? Hyungnya yang harus memasak untuknya, sedangkan dirinya tahu jika hyungnya pasti butuh istirahat. Namun di sisi lain, dirinya juga tak bisa mengelak jika saat ini kepalanya terasa sangat pening hingga ia rasa dirinya benar-benar butuh istirahat walaupun hanya sebentar.

Tapi kemudian Jungkook menahan nafas, jika diperhatikan hyungnya itu tampak aneh, seperti terlalu khawatir akan sesuatu, mungkin?

***

Taehyung mengangkat nasi goreng buatannya lalu menaruhnya di piring yang sudah dipersiapkan. Dirinya memang tidak pandai memasak karena dirinya memang jarang memasak akibat kesibukannya sebagai seorang idol. Tidak seperti Jungkook yang sangat memperhatikan kesehatan, Taehyung lebih memilih membeli makanan daripada harus menghabiskan waktu luangnya untuk memasak.

Ah, sebaiknya dia memanggil Jungkook terlebih dahulu.

Taehyung berjalan menuju kamar adiknya.

"Jungkook?"

Taehyung mengetuk pintu kamar adiknya, namun karena tidak juga mendapat jawaban, maka taehyung memutuskan untuk masuk kedalam kamar adiknya tersebut.

Yang dilihatnya pertama kali saat dirinya masuk kedalam kamar adiknya adalah adiknya yang tidur dengan lelapnya di kasur miliknya. Jungkook bahkan belum mengganti pakaiannya.

"Apa kau terlalu lelah?" Tanya Taehyung. Mungkin dirinya terlalu lama membuat makanan sehingga Jungkook sampai tertidur saat menunggunya.

"Kau harus makan terlebih dahulu, Jungkook ayo bangun!" Taehyung menepuk sebelah pipi Jungkook pelan. Namun adiknya tersebut tidak juga terbangun.

SAVE ME [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang