06.Bahan taruhan

20 7 0
                                    

 
Sunny sudah siap dengan seragam yang lengkap di tubuhnya. Saat ini ia sedang sarapan bersama Aryo dan Rani, sedangkan Mars sudah berangkat ke sekolah 10 menit yang lau karena harus ada yang diurus.
 
"ma-pa nanti Sunny mau kerja kelompok di rumah sira boleh?"

"Boleh asal jangan telat pulangnya ya? "pinta Rani.

"Siap mama cantik"

Tokk Tokk!

Suara ketukan dari pintu depan rumah Sunny.
Mendengar itu Rani beranjak dari meja makan dan ingin membukan pintu.

"Biar Sunny aja ma" elak Sunny.

Rani mengangguk lalu melanjutkan sarapannya.

Sunny bejalan mengarah pintu, saat tangannya menggenggam ganggang pintu, tiba-tiba ponsel dalam saku roknya berdering dan saat Sunny mengecek ponselnya ada notif pesan masuk dari orang  di sembrang sana.

       
       Es batu_-
Gue di depan rumah lo.
Lo enggak ada niat buat buka pintu?

Sunny langsung membuka pintu, terlihat sosok Bintang yang masih menatap ponselnya. Menyadari itu, Bintang mengalihkan pandangan dari ponselnya dan menatap Sunny yang masih terlihat terkejut.

"Lo ngapa"

"nyokap sama bokap lo ada" potong Bintang.

"Ada, itu lagi"

Mendengar jawaban Sunny Bintang masuk ke dalam rumah Sunny sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum om tante" sapa Bintang ramah kepada Rani dan Aryo.

Spontan Rani dan Aryo menengok ke arah sumber suara.

"Waalaikumsalam" jawab Rani dan Aryo.

Bintang menghampiri Rani dan Aryo yang masih berada di meja makan. Bintang mencium punggung tangan mereka sambil tersenyum ramah terhadap keduanya. Rani dan Aryo membalas senyuman Bintang walaupun masih terlihat binggung atas kehadiran Bintang.

"Kamu temannya Sunny ya?" Tanya Rani ramah.

"Iya tante, saya Bintang teman sekelas Sunny"

"Om tante, kedatangan saya ke sini mau minta izin buat antar Sunny ke sekolah dan nanti kita ada kerja kelompok jadi mungkin Sunny bakal pulang agak telat" ucap Bintang to the point maksud kedatangan nya.

"Iya Sunny tadi sudah minta izin, Hati-hati ya" balas Rani ramah.

"Jagain anak om ya jangan di apa-apain" canda Aryo.

"Siap om dijamin selamat sampai pelaminan, ehh maksudnya sampai rumah" balas Bintang bercanda.

Mendengar itu Aryo tertawa atas apa yang Bintang ucapkan.

Sementara Sunny masih mematung di depan pintu saat mendengar perkataan Bintang barusan. Ia merasa bingung atas apa yang ia liat saat ini, bagaimana bisa seorang bintang yang terkenal dingin, cuek dan nyebelin bisa akrab sama Aryo papa Sunny.

Setelah berbicara cukup lama dengan orang tua sunny, Bintang meminta izin kepada keduanya untuk berangkat ke sekolah.

"Om tante, saya sama Sunny berangkat ke sekolah dulu ya takut telat" izin Bintang

"Oh iya iya terlalu asik ngobrol sampai lupa" ucap Aryo.

"Sering-sering ke sini ya!"

"Whatt!! Maksud mama ngomong gitu apa coba" upat Sunny dalam hati.

"Iya tante" jawab Bintang sambil tersenyum.

"Nih es batu nurut lagi sambil nyengir segala" kesal Sunny dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang