Part 4

293 32 0
                                    

"Aku masih tidak percaya ternyata Misaki-san punya masa lalu seperti itu."

Nanao memilih sayur dan bahan makanan untuk makan malam. Kali ini mereka akan memasak kare. Di belakangnya ada Minato yang membawa keranjang belanja. Tak jauh dari mereka ada Kaito dan Ryohei yang membeli beberapa botol jus.

Saat melewati bagian bumbu, Kaito melihat Seiya sedang sibuk memilih bumbu kare. Namun setelah lebih mendekat dia begitu terkejut.

"Seiya, begitu sukanya kau dengan makanan pedas sampai membeli bubuk cabai sebanyak itu."

Seiya menoleh. Dia tidak sadar jika mengambil sebanyak ini. "Gomen. Aku lupa membawa bumbu spesialku."

"Sebenarnya seberapa pedas makanan yang bisa kau makan," pikir Kaito.

"Seiya. Kaito. Ayo kita segera kembali," ucap Ryohei yang mendekat.

Kali ini mereka kembali lebih awal dari sebelumnya. Matahari masih bersinar dengan terang. Jika kembali sekarang mungkin masih ada tugas 'budak' untuk mereka. Tapi jika tidak segera kembali Masaki dan yang lainnya pasti akan khawatir lagi.

Setibanya kembali dari berbelanja, suasana kuil jadi lebih tenang dan sepi. Tapi kesibukan masih terlihat di dojo ketika mereka menengok ke sana. Ada hal tak terduga terlihat. Di sana Misaki sedang memberikan arahan dan masukan untuk anggota putri yang sedang berlatih.

Masaki sendiri berdiri menjauh dan hanya memperhatikan. Klub Kyudo Kazemai mendapat pelatih baru walau sementara.

Tak lama kemudian Masaki akhirnya menyadari keberadaan mereka.

"Oh, sudah selesai belanjanya. Kali ini tidak terjadi sesuatu yang buruk kan?"

Semua menggeleng.

"Masa-san, itu..."

"Aku meminta Misaki untuk membantu sedikit," ujar Masaki sembari menengok murid-murid perempuannya. "Baiklah, sebentar lagi kita akan istirahat. Untuk makan malam aku serahkan pada kalian."

"Hai'." Mereka semua berlalu.

***

Jika masalah dapur Minato-lah yang paling ahli di antara mereka berlima. Karena setelah kepergian ibunya dia jadi terbiasa hidup mandiri dan mengurus rumah. Ayahnya yang sibuk bekerja pun juga jarang di rumah.

"Minato hebat," puji Nanao yang memperhatikan.

Dengan lihai tangan Minato mengupas dan memotong sayuran menjadi bagian-bagian kecil. Seiya membantu mencuci bahan-bahan yang lain. Kaito mempersiapkan menanak nasi dan Ryohei mempersiapkan alat makan.

"Nanao, jangan hanya berdiam diri di situ."

"Wah, Kacchan menakutkan."

Semua memulai kesibukan sendiri-sendiri.

Tidak terasa waktu cepat berlalu. Minato melihat arah jam yang menunjukkan hampir waktunya makan malam. Anggota perempuan seharusnya sudah selesai istirahat sejak tadi.

Setelah mencicipi rasa kare buatannya, Minato meminta Seiya mencicipinya juga.

"Hmm.. ini enak. Minato memang hebat."

"Tapi jika Seiya pasti rasanya kurang pedas kan?" 

Mereka berdua tertawa bersama. Lalu tanpa diduga dari arah pintu Misaki datang dengan pakaian yang sudah berganti. Dirinya tampak lebih segar dari sebelumnya karena baru saja mandi.

Dari pintu wanita itu langsung mendekati Minato yang sedang mengaduk sepanci besar kare. Misaki bisa mencium bau harum masakan memenuhi dapur. Setelah mengulas senyum, Misaki menyangga dagu dengan kedua tangannya di atas meja makan. Dia hanya tersenyum melihat kesibukan kecil di hadapannya.

Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu -Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu- [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang