3

79 12 0
                                    

        Tak lama mereka berbincang, bel berbunyi yang bertandakan semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Yeri memasuki kelasnya dengan raut wajah yang kacau. Ia melangkah menuju tempat duduknya yang berada di samping tempat duduk Somi. Somi yang melihat mata sahabatnya memerah langsung menginterview Yeri.

        "Woi Yer! Lu kenapa? Ko mukanya kayak muka-muka orang mabuk." Tanya Somi, badannya mengarahkan ke Yeri. Yeri? Ia menghiraukan pertanyaan Somi.

        Bokongnya menyentuh tempat duduk Yeri. Badannya membungkuk dan wajahnya di tutup menggunakan kedua tangannya di atas meja. Somi yang melihat tindakan sahabatnya itu, ia menyibirkan mulutnya dan langsung menghadap ke arah papan tulis lagi. Tak disadari langkah kaki seseorang terdengar dari kelas  11-2.

       Semua murid panik ketika seseorang melangkahkan  kakinya di depan kelas 11-2. Murid yang tadinya nongkrong kembali ke tempat duduknya.

        Yang tadinya bergosip-gosip kini menghentikan kegiatan tersebut. Mereka tahu bahwa hari ini ada pelajaran Matematika yang di ajar oleh guru terkiller—Bapak Suho. Jika ada salah satu murid tidak bisa menjawab atau tidak memperhatikannya, ia tidak angkat pusing. Ia menghukum murid tersebut dengan berdiri di tengah lapangan selama jam pelajaran selesai.

        Somi pun ikut panik. Ia membangunkan sahabatnya yang tak sengaja tertidur pulas. Ia menggoyang-goyangkab tubuh Yeri hingga Yeri membukakan matanya.

        "Ishh..apaan sih Som." Ia menghiraukan perkataan Somi.

        Suho yang melihat salah satu muridnya yang tidak memperhatikannya langsung menghampiri Yeri yang asik dengan dunia mimpinya. Somi tak bisa berbuat apa-apa. Ia mengambil sesuatu di dalam tasnya dan membuka buku berpura-pura sedang membaca. Yeri? Ia melanjutkan tidurnya.

        Tap sebuah tangan mendarat di bahu mungil milik Yeri. Spontan tubuh Yeri terbangun karena kaget.

        "Apaan sih So......m." Matanya membulat ketika yang berada di sampingnya adalah guru terkiller. Ia kehabisan kata-kata tak bisa berbuat apa-apa.

        "Enak ya tidur di kelas dari pada belajar." Singgung Suho. Ia mengangkat salah satu alisnya. Tangannya yang sedang memegang sebuah benda panjang berada di belakang tubuhnya.

        "Eh....bapak. Kok hari ini bapak terlihat ganteng ya?" Basa-basi Yeri membuat seisi kelas tertawa. Suho turun tangan. Ia menghentakkan penggaris dari kayu ke atas meja. Spontan semua seisi kelas yang tadinya tertawa kini hening.

        "Lucu?" Tanyanya. Terlihat raut wajah Suho yang akan meledak.

        "Sekarang kamu keluar, berdiri di tengah lapangan sampai pelajaran selesai." Bentak Suho yang amarahnya mulai meledak-ledak. Yeri tak bisa berbuat apa-apa, ia beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan kelas. 

***

        Yeri melangkah menuju ke lapangan sekolah. Beberapa langkah menuju ke lapangan, langkah Yeri terhenti seketika. Di tengah lapangan terdapat seorang laki-laki yang berdiri tepat di tengah lapangan. Yeri menghiraukannya, ia menuju di sebelah laki-laki tersebut tanpa melihat siapa yang berada di sampingnya.

        "Kenapa ko kesini? Kena hukum?" Suara  lelaki tersebut sangat familiar bagi Yeri, ia menoleh ke lelaki tersebut. Matanya membulat, ternyata yang berada di sampingnya adalah Jungkook.

        "Lo sendiri? Kena hukum?"

        "Kalo gue yang kena hukum mah biasa. Lah lo?" Sindir Jungkook.

Strange Woman -:[ JUNGRI ]-: Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang