Si Rambut Musang

1.4K 193 9
                                    

Sejumput helai abu-abu di antara legam surai yang jatuh tepat menyentuh bahu.

"Eh, itu tadi... Temen lo?"

Chris melongokkan kepalanya dari balik pintu kamar kostnya tepat setelah ia mendengar suara langkah sang dara berambut musang menjauh dari pintu kamar di sebelahnya. Iya, dia baru saja menyebut gadis itu Dara Berambut Musang (walaupun dalam hati) dan iya, dia telah menguping serta memperhatikan gerak-gerik sang gadis sejak ia melihatnya mengobrol di depan kamar tetangga kostnya itu sekitar 30 menit yang lalu.

"Yoi. Beda jurusan sih tapi. Dia anak TI" Felix, sang tetangga kost, mengangguk cepat dan menatapnya polos. "Kenapa? Lo mau gue kenalin?"

"Yakali. Nggak, nanya doang gue" Chris mengibaskan tangannya dengan (sok) acuh. "...Penasaran aja, rambutnya abu-abu kayak buntut musang gitu... Lucu" gumamnya kemudian sambil menoleh ke belakang, seolah sang gadis masih berada di sana.

"Buntut musaaaang gue liat" Felix tergelak mendengar alasan kawan sebelah kosnya ini. "That's called an ombre y'know"

"Y-ya... itu lah pokoknya" Chris kembali mengibaskan tangannya dengan sok acuh meski sedetik kemudian ia kembali mengajukan pertanyaan. "Siapa tuh dia namanya, Lix?"

"Alaaaah, nanya doang nanya doang. Ujung-ujungnya kepo juga" kembali Felix tertawa menanggapi pertanyaannya. "Kalo mau ngajak kenalan mah bilang aja, Chris"

"Ck apaan dah" Chris membantah cepat sebelum mengusap tengkuknya dengan kikuk. "Gue kan cuma pengen tau..."

"Sekarang pengen tau, besok pengen minta kontak line. Ketaker tau nggak lo" goda Felix dengan senyuman jahil yang ketara, meski selanjutnya ia dengan murah hati memuaskan rasa penasaran sang kawan. "Namanya Sasmitha. Dia sekelompok ospek fakultas sama gue"

"Ooo Sasmitha..."

Chris mengangguk-angguk pelan sementara Felix hanya tersenyum simpul. Setelahnya, hari itu berjalan seperti biasa. Keduanya bertukar tawa dan canda seperti biasa, makan malam di warkop depan kosan seperti biasa, dan berbagi rokok setelahnya seperti biasa.

Mereka kira, pertemanan berdasarkan domisili tempat tinggal dan almamater sekolah menengah ini bisa bertahan mulus dalam waktu yang cukup lama. Tidak ada yang menyangka kalau kedatangan sang dara berambut musang justru merupakan awal dari rangkaian dinamika yang membuat keduanya mempertanyakan kembali arti cinta, persahabatan, dan tumbuh dewasa.

Hari itu justru sama sekali bukanlah hari yang biasa.

Sejumput helai abu-abu di antara legam surai yang jatuh tepat menyentuh bahu. Sasmitha namanya.

Badai itu, Sasmitha namanya.

***

A/N:

...yep

Full vers AU is on development for this one. I guess you can expect to see some familiar character making a come-back.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nine to FiveWhere stories live. Discover now