CHAPTER 1

9 1 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA 😊😉

HAPPY READING 😗

****

Gerimis mengiringi kepergian Vira ke sekolah pagi itu. Karena kakaknya yang sangat pemalas itu kuliah jadwal siang, kakaknya masih nyenyak dalam tidurnya.

Jarak dari rumah ke sekolahnya bisa ditempuh dengan motor hanya sekitar 15 menit. Pagi itu, Vira memesan grab untuk menuju ke sekolahnya.

Setelah Sampai di sekolahnya, Vira buru-buru masuk ke kelasnya mengingat hampir bel masuk. Kesialan berpihak pada dirinya.

Brukk!

Ya, kini Vira menabrak 2 orang yang berjalan beriringan. Mereka adalah Roy dan Rey. Anak kembar yang berbanding balik sifatnya.

"Anjing! Lo punya mata sama kaki nggak sih?!" Roy yang mudah emosi memaki Vira dengan keras.

"Udah Roy, dia itu cewek. Jangan kasar sama cewek" Rey mulai membantu membantu Roy meredam emosinya dengan menepuk-nepuk pundaknya.

"Kalau dibiarin gitu aja, dia bakalan ngulangin lagi! Dasar cewek ceroboh!"  Ucap Roy kepada Rey dan beralih memaki Vira.

Setelah membiarkan keduanya debat, kali ini Vira angkat bicara.

"Maaf, tapi gue harus ke kelas duluan kak. Soalnya udah bel masuk" Ucap Vira dengan penuh keraguan.

"Iya, silahkan dek" ucap Rey dengan ramah. Sedangkan Roy hanya menatap sinis gadis itu.

Dikelas Vira, tepatnya XI IPS 2. Bu Jules sudah memasuki ruangan. Seketika makhluk yang ada dikelas itu tak bersuara lagi.

"Selamat pagi anak-anak"

"SELAMAT PAGI BUU" Ucap mereka serempak.

Suara lantang dari Bu Jules membuat Vira panik, Karena dia tidak merasa ada tugas dari Bu Jules.

"Mampus Lo! Gue kan udah ngingetin tadi malam" Ucap Della, partner sebangku Vira.

"Siapa yang belum mengumpulkan?" Bu Jules kembali bersuara.

Dengan rasa takutnya, Vira mengangkat tangannya. Bukti bahwa dia belum mengumpulkan tugas dari Bu Jules.

"Keluar dari kelas sekarang!"

"B-baik Bu"

Vira segera keluar dari kelas dan menuju ke pohon dekat lapangan.
Sambil mendengarkan musik lewat earphone-nya, dia memejamkan matanya, karena terlalu menikmati musik dan juga angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya.

Tukk!

Kerikil yang mendarat di dahinya membuat Vira kembali membuka matanya. Vira mulai celinguk-celinguk mencari pelaku yang melempar kerikil itu. Tapi nihil, tidak ada orang disana selain dirinya.

"DORR!"

"AAA!!"

Jeritan Vira terdengar sangat kencang sehingga membuat Rey menutup telinganya.

"Jangan keras-keras Neng, nanti ketahuan guru"

Ya, itu Rey. Cowok yang tadi pagi membela Vira dari amukan kembarannya, Roy.

"Lohh, Kak Rey kok bisa ada disini? Gk ada pelajaran?" Ucap Vira sambil mengerutkan keningnya terheran-heran.

"Ada kok, tapi gue nggak ngumpulin tugas. Jadi, disuruh keluar sama Pak Johan"

"Kok sama sih kak? Gue tadi juga gitu, disuruh keluar sama Bu Jules"

"Jodoh kali dek wkwk"

Seketika mereka pun tertawa karena candaan Rey, dan obrolan pun terus berlanjut. Sampai akhirnya ada yang menegur mereka.

I Want HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang