1. Selamat Pagi, Aurora

32 4 0
                                    

"Kamu itu indah tapi selalu menjebak pada urusan ke-patah hatian"

-Aurora

---

Pukul 06.35
SMk negeri Nusantara
XI Akuntan 2

Raraa, gadis sedikit disiplin. Kata terlambat sangat anti untuknya. Tapi, jangan kira kalo dia datang sepagi itu untuk piket kelas ataupun semacamnya. Dia datang pagi hanya untuk tugas negara, Ya mengerjakan Pr. Dia itu pintar, namun ia terlalu malas untuk bersibuk-sibuk ria hanya untuk mengerjakan tugas. Begitulah Aurora.

Saat ini Raraa sedang sibuk dengan tugas nya, Matematika. Tugas yang teramat ia doakan semoga cepat menemukan sebuah kemandirian agar tidak menyusahkan orang lain lagi. Ampun dah:')
Hingga tanpa sadar, suara seseorang mengusik kegiatannya.

"Selamat Pagi, Aurora." Sapanya.

Raraa hanya tersenyum ketika melihat sang kekasih ada dihadapannya sambil membawa sekotak susu strawberry kesukaan nya.

"Pagi, Eric. Thanks ya, bee" Balasnya dengan manis. Sejenak Raraa mengesampingkan pr yang barusan dikerjakan olehnya. Pacar nomor satu! Itulah kata Aurora.

"Urwell," Jawabnya.

"Dianter siapa tadi, hm?" Tanya Eric sambil mengelus puncak kepala gadisnya itu.

"Sama Ayah. Tumbenan sih mau nganterin, biasanya juga nyuruh Bunda." Jelas Aurora lalu kembali pada tugas matematika nya.

"Ohgitu, bagus dong. Btw, aku mau ke kelas dulu ya. Nanti juga pas jam istirahat aku mau ijin keruang OSIS, jadi gabisa nemenin kamu makan. Gapapa kan?" Ujarnya lembut membuat Rara hanya tersenyum.

"Yaa, gapapa lah, bee. Aku ngerti kok. Tapi, jangan lupa makan ya." Ucap Raraa. Inilah sisi baik sang Aurora. Apapun yang dikatakan Eric selalu membuat nya luluh. Entahlah Aurora memang sebodoh itu dalam hal cinta.

***

Jam pertama hingga ketiga sebelum istirahat diisi oleh pelajaran Matematika dari guru muda cantik dan terbilang gaul bernama Bu Kiki. Tapi, dari kecantikannya itu ada sisi mengerikan yang membuat penghuni dalam ruangan bertuliskan "XI AKUNTAN 2" menjadi hening seketika. Pesonanya ituloh yang horror. Bisa ae lu tong

Saat ini Raraa sedang berada di kantin sekolah bersama ketiga orang temannya yang tak lain adalah Vara, Rafi, dan Sera.

"Raa, Lo pesen apa?" Tanya Vara yang bersiap untuk memesan makanan.

"Gue nasi goreng sama es tes aja deh." Jawab sosok yang menampakkan wajah badmood nya.

"Gue samain aja deh kayak Raraa," sahut Sera. Vara pun mulai memesan makanan untuk nya dan teman-temannya.

"Heh, Raf. Maen Mulu Lo ah." Kesal Sera pada satu-satunya lelaki yang ada diantara mereka.

"Serah gue dong syaiton," sahut nya membuat Raraa yang dari tadi diam angkat bicara.

"Raf, gue tampar Lo ya? Itu kan kata-kata gue ngapa Lo copasin?" Cerocosnya. Rafi hanya terkekeh melihat wajah kesal temannya itu.

"Halah, gue tau Lo pasti galau kan gara-gara Pangeran Eric Lo ga bisa nemenin makan?" Ucap Rafi sambil tersenyum miring.

"SIALAN!"

Bughh

🍃🍃🍃

Halooooo
Jangan lupa vote and coment yak
kalo mau kasih saran atau semacamnya dm aja yaa, dengan senang hati menerima kok hehe

_Midey

ALDERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang