FARAWAY FAREWELL 4

3.1K 221 16
                                    

-Beautiful Flower for Beautiful Lady

Angin sepoi-sepoi sedikit menerbangkan helaian pirang milik Naruto. Sore ini cuaca Suna sedang sejuk, jadi dirinya memutuskan untuk menikmati halaman belakang mansion keluarga Sabaku yang dipenuhi dengan berbagai jenis bunga.

Naruto berjongkok dan memperhatikan semak mawar merah di depannya, satu tangkai bunga mawar merah yang tumbuh paling besar dan paling indah menarik perhatiannya. Ia menyentuh salah satu kelopaknya dan diusap pelan, lembut, dan Naruto menyukainya.

Naruto terkekeh, mengingat bagaimana spektakuler makan siang merka. Sabaku senior itu benar-benar membuat perayaan besar untuk menyambut kedatangannya. Hidangan mewah mulai dari seafood dengan kepiting dan lobster paling besar yang bisa dibayangkan, Western dish sampai Chinese buffet berjajar rapi dari ujung meja ke ujung meja lainnya. Bahkan para pelayan masih membawa troli makanan ke meja makan mereka. Jika Naruto tidak segera angkat bicara, Naruto yakin Rasa-tousan nya akan terus membuat makanan itu berdatangan.

Naruto menutup mulutnya, menahan gas yang akan keluar. Ughhh dirinya benar-benar merasa kenyang.

Puk!

Naruto merasakan sesuatu yang hangat mengusap-usap pelan kepalanya. Naruto mendongak dan melihat Gaara berdiri menjulang disampingnya.

Gaara ikut berjongkok disamping Naruto. "Kau suka bunga mawar merahnya Naru?".

"Ya, mereka sangat indah". Naruto tersenyum lembut menanggapi Gaara.

"Mau aku mintakan tukang kebun untuk memotong beberapa tangkai Naru?". Gaara menatap mata Naruto yang masih asyik memperhatikan semak mawar dihadapan mereka.

"Jangan, biarkan mereka tumbuh. Lagipula bunga mawar ini kesukaan ibumu kan Gaara?". Naruto menahan tangan Gaara yang akan memanggil tulang kebun.

Gaara tersenyum, sangat tau apa yang akan Naruto katakan. Naruto selalu senang mendengarkan cerita tentang ibunya di masa lalu.

"Kamu yakin?". Gaara memastikan.

"Yup! Lagipula bunga mawar merah bukanlah bunga kesukaan ku". Naruto berdiri dan diikuti oleh Gaara.

"Bunga mawar memang melambangkan perasaan cinta yang dalam. Makna yang indah dari bunga yang indah pula. Tapi ini bukan bunga favorite ku". Naruto menggeleng pelan.

"Lalu apa bunga kesukaanmu Naru?". Tanya Gaara, pasalnya selama ini setiap kali ada acara khusus yang menyangkut soal Naruto, gadis pirang itu selalu menolak hadiah berupa buket bunga. Naruto tidak suka bila bunga yang indah layu sia-sia di meja kerjanya. Kalaupun ingin memberi bunga, lebih baik membeli bunga imitasi saja. Sudah indah, tidak layu pula. Lebih romantis menurutnya.

Naruto mengandeng tangan Gaara dan dengan ceria menyeretnya ke salah satu gazebo yang dipenuhi dengan semak pendek berbunga kecil dan berwarna biru.

"Yang ini!". Naruto menunjuk sekumpulan bunga di sepanjang gazebo.

"Ini?". Gaara melihat bunga-bunga kecil berwarna biru itu, memang terlihat indah, tapi sangat sederhana. Lagipula bunga ini bukanlah jenis bunga potong. Gaara juga tidak tau nama bunga ini apa.

"Bukankah mereka sangat manis?". Naruto tersenyum senang, kembali berjongkok dan menyentuh satu-persatu bunga-bunga kecil itu dengan ujung jarinya.

Gaara duduk di tangga gazebo, sekarang posisi mereka saling berhadapan.

"Kenapa bunga ini? Bukankah mereka terlihat sederhana?". Gaara bertanya penasaran. Sebenarnya Gaara bukan orang yang kepo terhadap urusan orang lain, Gaara bahkan tidak peduli. Tapi apapun yang menyangkut malaikat kuning di depannya, dia harus tau.

FARAWAY FAREWELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang