[2] Sisi Gelap

25 2 0
                                    

"L, bagi film dong"

Elina menghentikan aksi ketik- mengetiknya pada Eltop, laptop ungu kesayangan nya. Emang L sealay gitu sampe laptop aja dikasih nama.

"Mau film apa?"

Elina itu kayak rental film berjalan, mau ditanya jenis film apa aja, ada di laptopnya, dia se-kurangkerjaan gitu emang makanya suka download film.

"Naruto yang kemarin aku copy belum selesai, masih di episode 200, itu aja deh. Aku minta sampe episode lengkapnya"

Kalau bicara film atau jenis musik, aku sama L itu punya selera yang sama. Sama-sama suka nonton drama korea, anime, film barat, film Thailand, film Taiwan, suka Kpop, suka lagu barat sama suka lagu pop Indonesia. Makanya kalau bicara tentang film atau musik kami selalu nyambung.

"Yaudah sini flashdisk mu, aku bawa pulang aja ya? Soalnya aku lupa bawa charger si Eltop, batrenya tinggal duapuluh persen, pasti gak sempat kalo nge copy sampai 300 episode lagi"

Aku mengeluarkan flasdisk dari tasku.

"Nih. Nanti aku jemput ke kos mu aja. Dikos kan nanti malam?"

"Emang mau kemana lagi? Aku kan bukan manusia 24 jam kayak kau"

Sindir aja terus, gapernah bosan apa?

Drttt drtt drrt

"Siapa? Kok gk diangkat?"

L menggelengkan kepala nya. Lalu meletakkan hp nya kembali ke meja.

"Males"

Siapa sih ? Penasaran. Tapi gak heran sih, L itu termasuk orang yang malas jawab telfon. Siapapun itu. Sama orangtua nya aja paling lama 10 menit. Gatau nih anak kenapa anti telfonan.

Drttt drttt drttt

"Ditelfon lagi tuh, angkat gih, manatau penting"

Dia mengangkat hp nya lalu menatap ke arah ku kemudian.

"Kali ini bukan hp ku yang bergetar, hp mu itu, liat"

Eh?

Aku mengambil hp ku.

Ratu? Ah pasti yang ngubungin L tadi Ratu, karena gak direspon makanya nelfon nya ke aku.

"Hallo?"

"Hallo? Lik bareng L gak?"

Aku mengganguk mengiyakan.

"Dia ga bisa liat kau bego"

Ah, L benar.

"Iya L lagi samaku. Kenapa?"

"Bilangin dia liat wa nya, suruh balas cepat"

Aku menyuruh L melihat hp nya melalui mataku. Dia melihat kembali hp yang tadi udah dia letakin, terus dia ngomong tanpa mengeluarkan suara.

"Katanya dia sibuk jadi gabisa"

L memandangku sambil tersenyum dan mengangkat jembolnya.

Ah ternyata dia masih merajuk sama Ratu.

"Sibuk apa dia?"

"Mana aku tau. Pokoknya kata nya dia sibuk"

"Oh yaudah deh. Bye"

"Dia minta nemani ke tempat temannya, katanya sih sebentar doang. Ogah. Perempuan yang bilang cuma sebentar itu kayak orang yang bilang otw tapi gak sampai-sampai. Apalagi orangnya sejenis Ratu, mending gausah deh"

"Bukan karena masalah yang kemarin kan?"

L diam sebentar, mungkin dia sedang berpikir masalah apa yang ku maksud.

"Masalah yang dia batal ikut nonton itu maksudmu?"

Aku mengangguk mengiyakan.

"Itu salah satu nya. Kesel aku, sekali-sekali kok kita nonton nya malah dibatalin karena mau nonton sama si doi. Yaudah suruh doi aja yang nemani dia yang katanya sebentar itu ketempat temannya, ngapai ngajak aku"

Jadi acara nonton kami yang kemarin tetap terlaksana, tapi ada drama nya. Satu jam sebelum berangkat, Ratu bilang kalau dia nonton bareng pacar nya. So, Anye jadi kesel setengah mati dan ternyata L juga ikut-ikutan kesel. Sebenarnya kami semua kesel sih karena dibatalin sepihak. Ah jadi ingat kejadian kemarin.

"Kan jadi tambah mahal ongkos go-car nya karena kita hanya berlima. Emang ya si Ratu kayak gapernah nonton bareng doi aja sampe ngebatalin janji tiba-tiba kayak gini"

"Kayak gak kenal sama Ratu aja sih Hel. Apa-apa kan emang harus sama doi, kemarin padahal kau sendiri yang bilang jangan berharap tinggi sama yang punya bodyguard"

"Iyasih, cuma karena berhubung uang ku pas-pasan hari ini dan jadi  berkurang karena buat ongkos doang jadi kesel juga"

"Yaudahlah, lagian dari dulu Anye udah tau kalau ternyata Ratu itu punya sisi gelap yang lebih menomor satu kan pacar daripada kawan"

"Dalam banget bahasa nya sisi gelap, merinding nih aku dengar nya"

"Hahaa, untung Anye gapunya sisi gelap dong"

"Semua orang punya sisi gelap nya kali, cuma ya gitu jarang disadari orang lain "

"Siapa bilang jarang di sadari? Buktinya Alika, aku langsung tau sisi gelapnya"

"Oh ya? Emang menurutmu sisi gelap ku apa De?"

"Tuh kulitmu. Kan gelap"

"Kambing kau De"

"Hahaha, De besok lepas kacamata coba, kayaknya udah ga minus lagi deh"

"Diam kau L"

(M)ALIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang