>•Part 1•<

65 3 3
                                    

You're My Crown
.
.
.

"ALDI, KAMAL GAUSAH LARI LARIAN. DIEM ATAU KAKAK JEWER SATU SATU NIH!."

"RAFID, BUKA MATA KAMU KALAU GAK MAU JATUH DARI TANGGA. KAKAK KAN TADI NYURUH KAMU MANDI!."

"RIZAL, BANTUIN KAKAK SIAPIN SARAPAN SINI!"

Yah, pagi di kediaman lima bersaudara itu di penuhi teriakan dari sang tertua. Bagai mana Revan tidak pusing? Melihat Aldi dan Kamal berlarian entah meributkan apa. Rafid yang bahkan baru bangun tidur dan belum membuka matanya mencoba untuk turun tangga. Setidak nya Rizal yang paling waras. Anak itu sudah bersiap dari tadi, sehingga sekarang bisa membatunya menyiapkan sarapan.

"Iya kak, sini Rizal aja. Kakak suruh yang lain siap siap aja supaya gak telat." Rizal mendatangi dapur yang berhadapan dengan meja makan tersebut.

Baru saja Revan akan membuka mulut untuk menjawab, sebuah teriakan terdengar memekakan telinga.

"KAKK REVANN, KAMAL JAIL NIH. SEPATU KU DI UMPETIN!!. KAMAALL, BALIKIN ATAU GUE LEMPAR TAS LO KE KOLAM RENANG?!!"

Mendengarnya Revan bergegas meninggalkan dapur juga Rizal yang melanjutkan membuat makanan yang sempat tertunda tadi.

"Astaga! Kalian ini, gak ada akur nya ya! Kamal balikin sepatu Aldi. Dan kamu aldi kasihin tas nya kamal dulu." Revan menghampiri keduanya yang terlihat sedang tarik menarik tas kamal itu.

Mereka berdua menoleh ke sang kakak. Lalu mulai melaksanakan perintah nya atau memilih ke sekolah dengan jalan kaki pagi ini. Kamal menyerah kan sepatu Aldi, begitupun Aldi yang memberikan Tas Kamal.

Revan menghela nafas nya sejenak. "Duduk di meja makan sekarang. Kakak mau mau panggil Rafid dulu. Dan inget, gak ada keributan lagi atau gak ada uang saku." Lalu ia mulai melangkah menaiki tangga menuju kamar anak ke tiga di rumah ini, meninggalkan si kembar yang berlari terburu buru ke meja makan. Hei, mereka tidak mau jika sampai tidak ada uang saku untuk hari ini.

Sarapan pun berjalan dengan tenang.

"Rafid, ingat janji kamu untuk tidak banyak membuat masalah kali ini." Ujar Revan sambil melirik Rafid yang telah memakan sarapan nya dengan tenang.

"Rafid ingat kak. Rafid sudah selesai, Duluan." Rafid meminum air putih yang ada di gelas nya, lalu mulai menyalimi Revan dan Rizal. Tak lupa melakukan 'tos' dengan si kembar.

Rafid memang berangkat sendiri. Ia lebih memlilih motor sebagai alat transportasi nya. Tidak seperti keempat saudara nya, Revan dan Rizal yang memilih mobil juga si kembar yang menumpang pada Revan karena belum di ijinkan mengemudi sendiri.

"Mal, semoga gue gak sekelas sama lu nanti." Ujar Aldi menatap Kamal sinis yang sedang duduk di hadapan nya menyantap sarapan dengan roti isi.

"Heh, lo pikir gue mau?!" Balas Kamal tak kalah sengit.

"Kalian berdua.Masih pake Elo-Gue di depan kakak ,hm? Udah gak punya etika?." Tanya Rizal terdengar tenang, namun siapa tahu kata katanya itu terdengar seperti... ya, menyeramkan.

Si kembar yang di tegur pun menundukan kepalanya, merasa bersalah. "Maaf, kak" Ujar keduanya.

Ya, di rumah mereka memang seperti itu. Memanggil Revan dan Rizal dengan 'kakak'  juga memanggil Rafid dengan sebutan 'abang', lalu seisi rumah akan memanggil Aldi dengan nama dan Kamal dengan 'adek'. Karena Rizal merasa diri nya bukan anak bungsu sehingga harus di panggil 'adek' oleh mereka. Mereka juga menyebut diri dengan nama atau 'aku', seperti Rafid tadi.

•You're My Crown👑•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang