>•Part 3•<

33 3 1
                                    


You're My Crown
.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 15.55. Anak sekolah menengah atas sudah pulang sejak lima puluh lima menit yang lalu.

Revan yang melihat jam menghembuskan nafasnya berat. "Rizal telpon anak itu,lagi."

Rizal yang mendengarnya hanya menuruti perintah kakak nya itu. Ya, Rafid belum pulang sejak tadi. Bukan nya apa, dulu ia bahkan seringkali pulang malam, tapi ia sudah berjanji akan berubah, kan? Lalu apa ini? Seorang Rafid Ananta Zahry tidak akan melanggar janji nya bukan?

Pintu utama rumah terbuka. Menandakan ada yang masuk, di sana terlihat Rafid yang sedang menenteng tasnya di pundak kiri dan tangan kanan di masukan ke saku celananya. Ia menatap bingung kedua kakak juga adik nya yang tengah menatapnya intens. "Ada apa? Apakah kalian baru saja melihat hantu di siang hari? Ah tidak di sore hari, maksudku?"

Mereka yang di tanya hanya menganga tidak percaya. "Dari mana saja kau Rafid?" Baiklah, jika di rumah kakaknya memanggil nya dengan nama itu bukan pertanda baik. 

"Aku bermain sebentar tadi. Bukan kah aku juga sudah ijin melalui chat kak Evan bahwa aku akan pulang terlambat satu jam?" Rafid mencoba membela dirinya sendiri.

"Ah, benarkah? Ponsel ku mati sejak tadi jadi... aku tidak melihat pesan mu." Ya, sejak tadi bahkan yang terus menelponi Rafid itu Rizal.

"Tidak kak, aku tidak akan berulah lagi. Aku akan berusaha mencobanya. Percayalah." Terlihat ada kesungguhan di wajah Rafid, mereka yang melihat nya jadi menyesal telah menuduh yang tidak tidak.

"Maafkan kami--"

"Tidak apa apa. Aku naik dulu." Rafid memotong ucapan Rizal kakak nya. Ia tahu itu tidak sopan. Tapi ia butuh mendinginkan kepalanya. Amarahnya. Sebegitu tidak percayanya mereka? Apa kesalahannya sefatal itu? Entahlah.

Dan semuanya hanya terdiam selepas kepergian Rafid.

***

Pukul 19.10 Rafid keluar dari kamar nya. Menuruni tangga menuju lantai satu untuk kedapur karena dirinya haus. Tapi saat melewati ruang berkumpul ia bisa melihat ke empat saudaranya sedang sibuk sendiri sendiri. Ia melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Rafid keluar dari dapur setelah memuaskan dahaga nya. Ia berniat kembali beranjak ke atas sebelun suara menahannya.

"Rafid, sini ikut kumpul. Jarang loh kita bisa kumpul kumpul gini." Ajak Revan seraya tersenyum. Rafid hanya menanggapinya dengan anggukan lalu melanhkahkan kaki ny mendekati para saudaranya itu.

Ia duduk di sofa di tengah tengah si kembar. "Kak, mas, bang, mal gabut gak kalian?" Tanya Aldi memecah keheningan. Keempatnya hanya mengangguk. Aldi tersenyum sampai gigi gigi putih nya terlihat. "Ayo kita karaoke an. Ayo saudara saudara ku. Jarang jarang juga kan?"

"Kita mau karaoke di mana? Mau gitu ke Mall nya?" Tanya Rizal, melihat mereka semya kini sudah memakai pakaian tidur juga pasti malas bergerak.

"Kita karaokean disini aja? Gak papa, toh gak akan ada yang ke ganggu, ya kan? Pake hape Aldi aja." Ia kemudian menyambungkan Ponsel nya ke Tape kecil bahkan tanpa sepertujuan siapa pun. Lagu pun terdengar.

Sayaangg ~ Opo koe krunguu~~

"BWAHAHAHA HAHAHA" Lantas mendapat tawaan semuanya. Siapa sangka selera musik Aldi seperti itu?

•You're My Crown👑•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang