"Dia baik-baik saja. Dia hanya tertidur sebentar" jawab pria paruh baya tersebut, dan membuat Kim Bum menoleh ke arah brankar. Kim Bum menghela nafas lega Untung hanya mimpi.
Kim Bum beranjak dari sofa dan berjalan mendekati brankar So Eun, "hai, kau tidak akan meninggalkanku kan sayang?" Tanya Kim Bum yang sudah duduk di kursi samping brankar.
Kim Bum meraih tangan So Eun yang tidak di infus untuk ia genggam, perkataan Jong-suk terus-menerus terdengar di telinganya,
'maaf bum-ah istrimu mengalami gangguan pada jantungnya, waktu pemeriksaan aku sudah ingatkan pada istrimu agar tidak melakukan hal-hal berat dikarenakan plasenta dan darah So Eun sangat pendek dan kejadian ini membuat So Eun syok dan membuat beban jantung kian bertambah, ini bisa menyebabkan decompensasi kordis atau gagal jantung. Kami tetap akan mengusahakan yang terbaik agar volume darah so eun menjadi normal' (maaf kalo salah aku bukan ahli medis)
"Sayang cepat sadar dan sembuh Hmm"
"Bum-ah aboji pamit pulang, nanti Chanyeol atau Jennie yang akan membantu mu menjaga so eun dan juga si kecil"
"Tidak usah aku bisa sendiri tanpa bantuan mereka" jawab Kim Bum dingin, Tuan Kim hanya menghela nafas panjang ia tahu perasaan Kim Bum yang terlanjur kecewa dengan kedua sepupunya.
