Hari minggu tepat tanggal 16 maret dirga dan rere telah menjalin hubungan selama 2 tahun, bagi rere dari awal sampai sekarang, dirga tidak pernah membuatnya kecewa.
Notif from rlyta.
Rlyta : happy anniversary yang ke 2 tahun sayang❤ makasih udah sabar banget ngadepin rere, makasih karna gapernah bikin rere kecewa. I love you dirga, I hope you can always keep my trust :).
Rlyta : oiya dirga bisa temenin rere nonton ngga?kalo gabisa gpp, rere bisa pergi sendiri.
Dirga : happy anniv juga babe❤, maaf ya aku gabisa temenin kamu dulu, aku ada latihan.
Rlyta : oh yaudah gpp:) semangat dirga.
Dirga : iyaaa sayangg.Sebenarnya hari ini rere sangat ingin mengajak dirga menonton film tetapi, karna dirga ada latihan jadi, rere pergi ke bioskop sendiri.
"kursinya gaada lagi mba?."
"Gaada lagi mba, kalo mba gamau silahkan tunggu jam berikutnya."
"Yaelah males banget gue kalo harus nunggu." Batin rere.
"Yaudah deh mba saya disitu."
"Oke, di theater 4 ya mba, silahkan mba bisa tunggu sampai pintu nya dibuka."
Setelah menunggu 15 menit akhirnya pintu nya telah dibuka. Rere duduk di seat 10, yang hanya 2 kursi. Awalnya ia tidak mau tetapi, karna ia malas menunggu mau tidak mau ia mengambil tempat duduk itu.
"Hadu gimana nih kalo yang duduk sama gua itu orangnya serem?badannya gede?terus galak? Gua yang paling pojok lagi mampus aja." Gerutu rere karna ketakutan.
Tiba - tiba seseorang datang menghampirinya, tetapi orang itu tidak asing baginya, seperti ia kenal. Ternyata memang tidak salah lagi.
"Gavin?." Tegur rere.
Gavin menghela napas nya, dalam batinnya "kenapa gue harus duduk sama ini anak si?" "Yaela males banget! nyesel gue gangajak dave". Gavin berniat untuk pergi dan tidak jadi menonton.
"Eh gavin mau kemana?." Tanya rere sambil menarik tangan gavin.
"Pulang, lepasin tangan gue." Jawab gavin dengan datar.
"Film nya belum dimulai, kalo emang ga niat nonton gausah buang buang duit lo." Ujar rere sambil melepaskan tangan gavin.
"Terserah gue."
Gavin meninggalkan bioskopnya, sebenarnya ia sangat ingin menonton film itu, tetapi karna rere duduk disebelahnya, ia jadi malas menonton.
Rere memperhatikan kepergian gavin. Dalam benaknya "Kejar gavin ga?gaah ngapain si gapenting. Tapi kalo ga kejar dia, ntar lo gabisa nanya?kejar,ga,kejar,ga,kejar ajadeh." . Akhirnya, rere memutuskan untuk mengejar gavin dan mengikutinya.
"Gavin, eh gavinn tungguin."
"Ngapainsi segala ngikutin gue." Desis gavin yang terus berjalan.
"GAVIN SUMPAH YA LO NYEBELIN BANGETT!." Ucap rere yang menarik tangan gavin lagi.
"Apaansi! Lepasin tangan gue!"
"Gue lepasin tangan lo tapi, lo mau jawab pertanyaan gue." Ancam rere.
"Yaudah buruan nanya apa!." Ketus gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always You?
Teen Fiction"Jika aku temanmu perlakukan aku selayaknya teman, agar aku tau bagaimana membalas sikapmu."