Chapter 5

68 6 0
                                    

Tentang sebuah kenyataan yang membuatku terbebani...
Tentang kenyataan yang membuatku tersiksa...
Tak ada yang menjadi mudah...
Dan sejujurnya aku sudah lama mengetahui tentang hal itu...

UN_

Chapter 5

Happy reading

"Arigatou..."

"Hm... Masuklah. Aku akan mengabarimu saat sampai rumah.." perintah Itachi menyuruh Naru masuk kedalam monsionnya.

"Hm... Jaa ne.." ucap Naru pelan tapi sebelum Naru pergi, Itachi lebih dulu mengecup kening Naru lembut.

"Good night, sweetheart..." ujar Itachi dan Naru hanya bisa tersenyum.

Itachi memasuki mobilnya meninggalkan kawasan rumah Naru dan Naru melangkahkan kaki jenjangnya menuju monsion megah keluarganya. Dan Kyuubi yang melihat intraksi keduanya diatas balkon lantai dua dengan pandangan sendu.

Disaat bersamaan, saat kepala pirang itu mendongok melihat keatas saat itu juga iris shappirenya bertemu pandang dengan iris rubby yang terlihat sendu dengan senyum yang terlihat menyedihkan dimatanya.

'Kyuu...' batin Naru lirih. Kyuubipun segera meninggalkan balkon itu.

.
.
.
.

TOK! TOK!

"Kyuu.. Kau didalam"

"Masuklah Naru..."

Naru memasuki kamar bernuansa soft merah itu dengan ragu

"Kau.. Melihat.....nya...." ujar Naru lirih

"Hmm... Melihat apa?" jawab sang kakak tanpa mengalihkan pandangannya pada sebuah buku tebal yang ada dihadapanya dan sebuah pena ditangan kanannya.

"Itachi. Aku tau kau melihatnya tadi.." ucap Naru pelan nyaris tak terdengar. Beruntunglah Kyuubi punya pendengaran tajam.

Kyuu berhenti menulis saat nama Itachi terucap dari bibir sang adik.

"Huh... Apa maksudmu Naru.." Kyu menghela nafas lelah.

"Maaf..."

"Kenapa minta maaf?"

"Aku merubunya darimu Kyu, maaf..."

"Kau tak merebut siapapun dariku Naru.."

"Tapi aku merebut orang yang kau Ci-"

BRAK!

"Henntikan!" seru Kyu mengebrak menja belajarnya dengan sebuah buka yang barusaja ia coret-coter. Ia menatap sang adik dengan kilat mata yang sulit diartikan

"Aku tak mencintai, apalagi menyukai pria itu. Jadi berhentilah berbicara tentang omong kosong Naruto!" Naru hanya bisa diam dengan perasaan hancurnya. Kakaknya marah padanya. Benar-benar marah.

"Keluarlah! Aku sedang menyelesaikan tugasku!

Dan tanpa diberintah dua kalipun Naru langsung melangkah meninggalkan kamar sang kakak.

Stand By Me TemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang