Derap langkah mulai terdengar di seluruh penjuru kota saat matahari mulai terbit. Kicauan burung terdengar merdu di telinga. Cuaca yang cerah menambah kesan menyenangkan pada hari minggu ini.
Agam sendiri memilih untuk jogging di sekitar kompleknya. Menurutnya, menikmati hangatnya mentari pagi adalah suatu anugrah.
"Selamat pagi." Agam berujar saat ia bertemu dengan tetangganya di jalan.
"Agam. Bisa minta tolong?" Lari Agam terhenti saat salah seorang ibu-ibu yang merupakan tetangganya memanggilnya.
"Tentu tante." Jawabnya.
"Tolong antarkan belanjaan tante ke rumah ya. Agam tau kan rumah tante dimana?" ucap ibu tadi yang dikenal dengan nama Ajeng.
"Tau tante. Nanti saya taruh mana ya tante belanjaannya?" tanya Agam sembari mengambil alih belanjaan ajeng.
"Ada anak tante di rumah. Udah tante kabarin kok. Jadi kamu nanti gampang ngasihinnya. Tante ada yang kelupaan mau beli. Jadi harus buru-buru. Minta tolong ya Agam." Ajeng berucap lalu pergi meninggal Agam yang tengah berfikir.
"Tante Ajeng punya anak? Kok gue baru tau." gumamnya pelan sembari berjalan menuju rumah Ajeng yang hanya berjarak 4 rumah dari rumahnya.
"Mungkin gue nya aja yang gak pernah liat." monolognya.
Langkah agam terhenti saat ia berdiri tepat di depan pintu bernomor 35B. Ia menekan bel rumah itu. Dan tak lama pintu terbuka.
Agam mengerutkan keningnya bingung. Pintu memang terbuka, tapi tak ada seorang pun di sana. Agam mulai merinding saat ia berfikir itu ulah hantu.
Tiba-tiba dari sisi kanan pintu itu terulur gagang sapu. Agam semakin bingung. Ia tetap diam karna tidak mengerti maksud dari gagang sapu itu. Gagang sapu itu bergerak seolah sedang berbicara.
Agam mencoba mengerti. Dan terlintas sebuah pemikiran di otaknya. Ia meraih kantong plastik yang berisi belanjaan tadi lalu menggantungkannya di gagang sapu tersebut.
Setelahnya, gagang sapu itu tertarik. Terdengar suara plastik diambil dan sapu di taruh dari sana. Agam yakin itu pasti anak Ajeng.
"Terima kasih." Terdengar suara perempuan dari dalam. Dan pintu tiba-tiba ditutup cepat oleh perempuan tadi. Meninggalkan Agam yang benar-benar mati kaku disana.
"Sama-sama." ujar Agam pelan karna dia yakin perempuan tadi sudah pergi. Tapi sebenarnya perempuan itu masih berdiri di depan pintu dan tersenyum mendengar ucapan sama-sama dari Agam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun For You
Novela JuvenilLiliana Vitria, seorang gadis yang mengidap heliopobhia. Dan hal itu dikarenakan oleh sebuah trauma masa kecilnya. Hingga dia bertemu dengan Agam Baskara. Dan sejak pertemuan pertama mereka, seluruh hidup Lili berubah!