Ratu Blushing

94 11 6
                                    

14 Maret 2019, SMA Pelita Jaya, Jakarta

"Ay, Lo udah ngerjain PR dari Bu Rahma belum?" Tanya Rian.

"Udah, emang kenapa? Mau nyontek ya? Ya ampun, kalau kerjaannya nyontek terus, mau jadi apa kalau udah gede?" Jawab Ayana dengan mimik wajah yang dilebih-lebihkan.

"Yaelah ay ay, sekali aja ya, nanti gue traktir es krim deh!" Seru Rian sambil mengacak-ngacak rambut Ayana.

"Ih, apaan sih Rian! Liat rambut aku jadi acak-acakan! Sana cepet ambil buku aku, pergi jauh-jauh!" Teriak Ayana.

"Makasih Ayana jelek!"

"Sama-sama, yang lebih jelek!"

Ayana dan Rian, dua orang penghuni kelas XI IPA 1 ini adalah seorang sahabat. Mereka sangat lengket seperti permen karet, bahkan tak jarang orang-orang menyebut mereka  berpacaran. Ayana yang polos, dengan Rian yang gesrek, persahabatan yang saling melengkapi bukan?

-----------------------------------------------------------

"Ay, ay! Elah ni anak pake tidur segala pagi-pagi! Ada Bu Rina ay, cepet bangun!" Seru Rian yang membangunkan Ayana, teman sebangkunya sendiri.

"Apaan sih Rian berisik banget, jangan bohong deh, pelajaran pertama kan Bu Rahma bukan Bu Rina!" Teriak Ayana di tengah keheningan kelas.

"Ayana, bangun kamu!" Tegas Bu Rina, guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas XI IPA 1.

"Mampus dah lo ay" seru Rian di dalam hati.

"Eh Bu Rina, ada apa Bu?" Ucap Ayana  yang spontan melihat ke depan kelas. Ayana melihat Bu Rina tidak sendiri, dia melihat...

"Rafa!" Seru Ayana spontan, saking kagetnya.

"Hai, Ayana" jawab Rafa pelan dengan senyuman manis khasnya.

Cewek-cewek di kelas pun berteriak melihat senyuman manis Rafa. Sedangkan yang disenyumin malah diam mematung dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat

"Ayana, ngapain kamu pagi-pagi tidur? Tadi malam habis main kemana kamu hah?!" Tegas Bu Rina, guru terkiller di SMA Pelita Jaya.

"Ayana nggak kemana-mana kok Bu, Ayana kan anak baik. Tadi malam Ayana habis ngerjain PR yang kemarin ibu kasih, suer deh bu!" jarinya membentuk angka V.

"Pokoknya awas kalau saya melihat pemandangan seperti ini lagi, bakal saya hukum berkali-kali lipat, ngerti Ayana?"

"Ngerti Bu" pasrah Ayana.

Sungguh sial hari ini bagi Ayana, pagi-pagi sudah kena ocehan maut dari guru terkiller, dan dilihat Rafa pula. Ah sungguh malu.

"Baiklah, anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri, nak." Ucap Bu Rina.

"Hai, teman-teman. Perkenalkan nama gue Rafa Zaidan Anggara, kalian boleh panggil gue Rafa. Gue pindahan dari Bandung. Salam kenal semua" Rafa memperkenalkan diri dengan sopan.

"Baiklah, sekarang Rafa duduk sama Rian, Ayana kamu sekarang boleh pindah duduk sama Bunga"  Ucap Bu Rina.

Dikarenakan Bunga duduk sendiri karena murid di kelasnya ganjil. Mau tidak mau Ayana harus dipindahkan untuk menemani Bunga. Dan Rian bersama Rafa.

Dengan langkah gontai, Ayana mengikuti suruhan dari wali kelasnya itu, sungguh berat meninggalkan sahabat nya yang dari kelas X menjadi teman sebangkunya. Padahal meja Ayana dengan Rafa masih depan-depanan. Emang lebay Ayana.

Rafa pun menuju meja Rian, saat itu pula Bu Rina pamit dari kelasnya.

"Halo, Rian" sapa Rafa dengan mata yang melirik bet nama orang yang di depannya.

"Iya" Singkat Rian. Dia sebenarnya kesal karena teman sebangkunya saat ini bukan Ayana lagi.

Pelajaran pun dimulai, karena Bu Rahma, guru Biologi sudah memasuki kelas.

-----------------------------------------------------------
09:00

Bel pertanda istirahat pun berbunyi

"Ay, kantin yuk. Mau gue traktir es krim nggak?" Seru Rian kepada orang yang di depan mejanya.

"Kok tumben baik?" Kening Ayana berkerut

"Kan tadi pagi Lo yang minta Suminah" Rian mengacak-ngacak rambut Ayana.

"Ih, apaan sih" kesal Ayana sambil merapihkan rambutnya.

"Ehem" Karena merasa tidak dianggap, Rafa pun berdehem.

"Eh iya kan ada Rafa, Rafa mau ikut ke kantin bareng kita?" Tanya Ayana sopan.

"Emang boleh?" Rafa bertanya kembali

"Boleh lah Rafa" jawab Ayana

"Nggak ngeganggu kalian kan? Siapa tau kalian mau ngedate gitu" ucap Rafa.

Ayana yang mendengarnya pun tertawa terpingkal-pingkal sampai-sampai perutnya terasa sakit karena terlalu lama ketawa.

"Yaudah yuk Rafa, Rian kita ke kantin" ajak Ayana setelah ketawanya berhenti.

-----------------------------------------------------------
"Ay, gue beliin Lo es krim dulu ya. Dan lo Rafa jagain Ayana, awas kalau lecet sedikitpun" tegas Rian.

"Siap bos!" Jawab Rafa

"Btw, Ay, dia pacar Lo ya?" Tanya Rafa

"Haha bukan kali. Dia sahabat aku dari kelas X, udah aku anggap sebagai kakak malah"

"Melihat perlakuannya kepada lo, gw yakin dia punya rasa sama Lo, Ay"

"Nggak lah Rafa, Rian waktu itu bilang kok kalau dia nganggep aku sebagai sahabat doang"

"Yaudah, bagus deh. Itu artinya gw masih ada kesempatan" ucap Rafa pelan.

"Eh Rafa ngomong apa tadi? Nggak kedengeran" dahi Ayana berkerut.

"Tadi gw bilang perut gw laper, yaudah yuk kita beli Bakso di sana" ajak Rafa

Wajah Ayana memerah, dia sebenernya mendengar jelas perkataan Rafa tadi. Ah, Rafa sungguh membuat Ayana gila.

"Ay, kok diem? Yuk beli bakso, gue traktir deh" ajak Rafa dengan senyuman khasnya.

"Eh iya ayo" jawab Ayana sambil memperlihatkan senyum yang tak kalah manisnya.

"Senyum jangan manis-manis Ay, kalo gue masuk rumah sakit karena diabetes gimana?" Goda Rafa.

"Ih apaan sih Rafa"

"Hahaha tuh kan muka lo merah, seru ya ngegoda lo, hahaha"

"Jahat banget sih Rafa" kesal Ayana

"Hehe canda Ay, tapi serius kok lo tadi manis banget" ucap Rafa sambil mengacak-ngacak rambut gadis di depannya.

Jantung Ayana pun berdesir kuat. Hanya dengan perlakuan sederhana, Rafa Zaidan Anggara, telah berhasil membuat Ayana Kenzia Putri jatuh cinta untuk yang pertama kalinya.

______________________________________

Finally! Rafa manis banget ya hahaha, mending sama author sini 😚

Jangan lupa vote, comment, kritik dan sarannya ya!
Saranghae ❤️

AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang