"Cinta akan selalu mempertemukanmu dengan rasa sakit.
Jika kau tak pernah merasakan sakit saat mencintai seseorang,
Barangkali kau tidak benar-benar mencintainya atau memang tidak cinta sama sekali"
______________________________________"Ayana, cepet kebawah, Rian udah nunggu!" teriak Diana
"Hah? Rian?! Astagaaaa! Iya ma bentar, Ay masih pake dasi" sahut anaknya itu.
"Kok aku lupa bilang Rian ya kalau hari ini aku berangkat bareng Rafa, duh gimana" gelisah Ayana.
Suara bel pun kembali terdengar.
"Ayanaaaa! Cepet dibawah udah ada Rian sama Rafa!" teriak mamanya lagi.
"Mampus!"
Gadis itu pun segera mempercepat aktivitasnya.
"Buku kimia udah, bahasa indonesia udah, matematika wajib udah, yeay udah lengkap!" gumam Ayana.
Ayana pun segera menuju ke lantai bawah.
"Pagi mamaku sayang!" teriak gadis manis itu.
"Pagi sayang, jangan teriak gitu, malu ih ada Rian sama Rafa" ucap Diana.
Ayana pun segera melirik keberadaan dua orang tersebut.
"Pagi Ayana" ucap Rafa dengan tersenyum manis.
Ayana pun terdiam kaku ditempat.
"Pagi Ay" ucap Rian dengan senyum yang tak kalah manisnya.
Hancur pertahanan Ayana sudah, bagaimana bisa dia melihat dua pangeran dalam waktu yang bersamaan.
Tuhan, cabut nyawa Ayana sekarang juga.
"Iiii...iii..yaaa pagi Rian, Rafa" grogi Ayana.
"Kalian mau berangkat bareng kah? Tapi mama liat nggak ada mobil didepan?" bingung Diana.
"Nggak tante, Rafa bawa motor" jawab Rafa
"Loh, Riannya gimana? Masa ganteng- ganteng disuruh duduk di spion hahaha" canda Diana.
"Mampus kan" batin Ayana.
Ayana seperti menjadi pengecut sekarang, dia bingung memilih berangkat bersama Rafa, lelaki yang dikaguminya, atau bersama Rian, sahabatnya sedari ia menginjak bangku SMA.
Ayana melirik sekilas wajah Rian. Tidak terlihat perbedaan raut wajahnya, alias sangat datar.
Lelaki itu pun akhirnya membuka suara.
"Yaudah, Ay. Berangkat aja sama Rafa, gue cuman mau ngasih ini, buku lo kemarin ketinggalan di kelas, jadi gw ambil" Rian memberikan sebuah buku.
"Makasih Rian, Rian maaf ya Ayana nggak sempet ngabarin kalau hari ini Ayana berangkat sama Rafa" sesal Ayana.
"Iya santai aja, Ay. Yaudah gw berangkat duluan ya" ucap Rian sambil menepuk-nepuk kepala gadis di depannya itu.
"Tante, Rian berangkat duluan ya, Assalamualaikum" Rian mengucapkan salam kepada Diana, mamanya Ayana.
"Waalaikumussalam, Rian. Hati-hati, nak" jawab Diana.
Rian pun bergegas pergi dari rumah bernuansa putih itu. Terlihat senyum pahit diwajah manisnya. Ada apa dibalik senyumannya itu?
______________________________________
Akhirnya update gaeesss! Maapkeun sangat pendek, yang penting update yekaaan 👀
Hadu abang Rian galau, sini sama author aja bang, daripada author kesepian yekan wkwk..
Yaudeh don't forget to vote and comment, biar author semangat lagi ngelanjutin ceritanya...
Maaci semuaa, see yaaaa ❤