Dengan semangat, gadis itu memilih baju yang akan dipakainya nanti. Ia harus terlihat perfect di depan Rafa dan Tante Aira.
Flashback on
"Pelan-pelan Ay makannya, liat belepotan kemana-mana" Rafa terkekeh melihat pemandangan di depannya.
Rafa pun dengan segera mengambilnya tissue, dan membantu membersihkan noda saus di wajah Ayana.
Otomatis wajah Rafa pun mendekat, Dan membuat Ayana menahan nafas. Bahkan wajahnya dengan wajah Rafa mungkin hanya tertaut 5 cm.
"Emmm, Rafa udah yuk kita ke kelas, bentar lagi bel" ucap Ayana untuk menghentikan aksi Rafa yang bisa saja membuat dia mati karena kekurangan suplai oksigen pada saat itu juga.
"Terpesona Lo ya sama wajah gue" terdengar kekehan kecil dari mulut laki-laki berhidung mancung itu.
"Ih enggak ya, masih gantengan juga oppa-oppa Korea yang fotonya aku pajang di kamar"
"Oh, ya? Terus kenapa muka lo merah kayak gitu?"
"Kepedesan akutu, tadi ngasih sambel nya kebanyakan"
Rafa pun terkekeh kecil melihat reaksi Ayana.
Bel pun berbunyi...
"Yaudah yuk ke kelas, bel udah bunyi. Lagian tadi kita ninggalin Rian, dia pasti marah deh" sesal Ayana.
"Tenang aja, dia nggak akan marah kok"
Ayana bergeming tidak menjawab ucapan Rafa, ia sangat-sangat takut karena tadi meninggalkan sahabatnya sendirian, sedangkan ia bersama Rafa. Ia takut Rian marah. Karena jika sahabatnya itu marah, sama saja seperti membangunkan singa yang tertidur.
"Ay" panggil Rafa kepada Ayana
"Iya"
"Nyokap gue nyuruh lo main kerumah, rencananya dia mau ngajak lo buat bikin kue, gimana?" Tanya Rafa
"Lo nggak ada acara kan?" Sebelum Ayana menjawab, Rafa bertanya kembali.
"Yaudah, nanti aku kerumah Tante Aira, nggak kok nggak ada acara" jawab Ayana tenang.
"Sip deh, nanti gue jemput lo deh ya, sekalian kita ke minimarket dulu buat beli bahan-bahan yang masih kurang"
"Oke deh" jawab Ayana
Flashback off
-----------------------------------------------------------
Setelah memilih baju dan memoles wajahnya sedikit, gadis yang mengenakan sweater maroon dan jeans hitam itu menuju ruang tamu untuk menunggu Rafa menjemputnya.Ia teringat Rian, setelah kejadian Ayana meninggalkan Rian di kantin tadi, Rian tidak mengucapkan sepatah kata apapun di kelas.
Ia berinisiatif untuk meminta maaf kepada sahabatnya itu.
Dibukanya aplikasi Line
Riandevano
Ayanakenziaa_ : Iyaaan!
Ayanakenziaa_ : jangan kacang ih😌
Ayanakenziaa_ : Ayana minta maaf ya soal tadi, Ayana lupa tadi Iyan ikut juga ke kantin, maaf ya😥
10 menit berlalu, dan tidak kunjung ada balasan. Ayana menutup aplikasi chat itu dengan perasaan kesal. Tetapi perasaan kesal itu tiba-tiba hilang saat terdengar ketukan pintu dari rumah nya.