"aku takut, jika cahayaku mulai redup dan kau tertarik pada lampu baru yang bersinar lebih terang."
💫
"pak kim, tolong panggilkan bibi kim kemari," bisik hyunjin pelan agar tidak membangunkan istri dan anaknya kepada sang sopir setelah mobilnya berhenti di garasi rumahnya.
"baik, tuan muda."
tak beberapa lama, pak kim datang bersama pembantu setia kakek hwang yang tersenyum lembut, "ada apa tuan muda?"
"tolong bawa junhyun ke kamarnya, kalian sudah nyiapin semuanya kan?" perintah hyunjin dan menyerahkan sang putra kepada bibi kim.
"oh sudah, kamar anak-anak dengan warna biru yang didekorasi dengan banyak mainan, sudah."
hyunjin tersenyum, jarang sekali dia menampilkan senyum pertanda terima kasih untuk orang lain.
di sampingnya masih ada jeongin yang masih nyaman dengan tidurnya. hyunjin mengusak anak rambut itu dan mengecup pucuk kepala jeongin. dengan pelan, hyunjin membawa jeongin ke gendongannya seperti anak koala, lalu keluar dari mobil.
hyunjin dan beberapa pelayan lain terkejut saat dengan tiba-tiba seorang gadis berambut pendek dengan pakaian minim memasuki garasi rumahnya.
"kakak kemana aja? aku tunggu dari kemaren rumahnya kosong," gadis itu mendekati hyunjin, namun hyunjin tidak merespon apapun.
"siapa bocah ini?" tunjuk si gadis pada jeongin yang tertidur di gendongan hyunjin.
"bukan urusan lo. ini udah malem, mending lo pulang."
"kakak ngusir aku?!" suara gadis itu meninggi, sukses membuat si rubah terbangun.
"ka-"
"ssstt. bi, tolong cepat bawa junhyun ke kamar."
hyunjin dan para pelayan itu langsung memasuki rumah, namun membiarkan gadis itu mengikutinya.
"kak hyunjin, dia siapa?"
mata jeongin mengerjap lucu, jeongin sebenarnya sudah tahu siapa gadis cantik itu, bibi kim selalu menceritakan kepadanya tentang semua tingkah hyunjin hingga orang-orang di sekitarnya saat berkunjung ke gereja.
melihat tampang gadis itu, jeongin merasa iri.
tubuh ramping, kaki jenjang, dan parasnya yang ayu. semuanya, jeongin iri dan takut jika hyunjin berpaling.
gadis itu mengejar hyunjin dan mencegatnya di tengah tangga.
"ck, lo bisa minggir?"
"enggak, kasih tahu dulu, dia siapa?"
jeongin hanya diam di gendongan hyunjin, dia takut kejadian dulu terulang lagi, dengan dia yang dibenci semua orang.
"istri gue," singkat, padat, dan jelas.
pernyataan itu membuat suatu kelegaan di hati jeongin.
fakta bahwa hyunjin telah menganggapnya ada.
"becandanya ga lucu kak."
"stop, ahn yujin! mending lo pulang!"
yujin—gadis itu, merasa harapannya telah sirna.
dia adalah gadis cengeng yang egois, dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa hyunjin memilih orang lain, hingga dia mengamuk, menangis kencang, meninggalkan rumah megah itu dengan perasaan yang kacau.
• • •
hyunjin membaringkan tubuh istrinya di ranjangnya, "kenapa bangun hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
lampu di langit-langit kamar • hyunjeong ( ✔ )
Fanfictionaku adalah lampu di langit-langit kamarmu memantaumu di setiap waktu dinyalakan saat kau butuh menggantikan matahari saat malam datang menjadi penerangmu dalam kegelapan menjagamu saat kau terlelap tapi. . . . aku tak sebanding dengan matahari aku b...