"lalu, jika aku sudah tak berfungsi lagi, apakah kau akan menggantikanku dengan lampu yang lain?"
💫
hyunjin tiba-tiba membubarkan pestanya, hal itu membuat jeongin menyesal dan menangis sambil terus meminta maaf kepada hyunjin, namun sang suami hanya menatapnya datar.
"kak maafin aku yang buat pesta kakak hancur, hiks."
hyunjin tidak marah karena hal itu, dia hanya khawatir pada istrinya.
"kakak khawatir banget sama kamu, tolong jaga pola makan kamu dan ga usah banyak pikiran, kamu tahu kan, kata dokter kamu kena maag."
jeongin mengangguk dan mengacungkan jari kelingkingnya polos, "jeongin janji deh."
"kakak ga butuh janji, jeongin. kakak butuh bukti."
"ya nanti jeongin buktiin."
melihat wajah istrinya yang manis, membuat hyunjin tidak bisa berlama-lama untuk mendiaminya.
chup
satu kecupan manis mendarat di bibir jeongin, membuat jeongin tersipu.
mereka berdua terkekeh pelan.
"dasar."
jeongin menuntun tangan hyunjin ke perutnya, "bayinaa minta dielus papa katanaaaa!"
hyunjin gemas.
"bayi atau mama nih yang minta dielus?"
"dua-duanaaa!"
sumpah demi apapun, hyunjin gemas.
(💫)—jeongin.
ini untuk kak hyunjin
terima kasih sudah menyadari kehadiranku sebagai sebuah lampu di langit-langit kamarmu
aku sudah merasa berguna untukmu
jangan takut listrik padam, karena aku selalu ada bersamamu
aku ingin menemanimu hingga tua
apa suatu saat jika rambutku memutih, mataku merabun, gigiku ompong, suaraku berubah, dan kulitku mengeriput,
kak hyunjin tetap tertarik?
semoga saja!
pokoknya kak hyunjin harus suka jeongin selamanyaaa! >-<
the end.
KAMU SEDANG MEMBACA
lampu di langit-langit kamar • hyunjeong ( ✔ )
Fanfictionaku adalah lampu di langit-langit kamarmu memantaumu di setiap waktu dinyalakan saat kau butuh menggantikan matahari saat malam datang menjadi penerangmu dalam kegelapan menjagamu saat kau terlelap tapi. . . . aku tak sebanding dengan matahari aku b...